Page 3 - MODUL CERITA
P. 3

Untuk mengusir gangguan tersebut, Syarif Abdurrahman menembakkan meriam ke

               arah suara itu. Dentuman meriam yang keras membuat suasana menjadi hening.

               Anehnya, setelah suara meriam itu, suara tangisan dan cekikikan hilang seketika.

               Tindakan menembakkan meriam ini ternyata tidak hanya berhasil mengusir

               makhluk halus, tetapi juga memberi tanda bagi Syarif Abdurrahman dan

               rombongannya bahwa tempat itu aman untuk didirikan pemukiman.


                       Setelah beberapa hari melakukan survei, Syarif Abdurrahman memutuskan

               untuk membangun sebuah pemukiman di sana. Tempat itu memiliki lokasi

               strategis di tepi sungai dan berpotensi menjadi pusat perdagangan. Di sinilah

               kemudian berdiri sebuah kampung yang kelak berkembang menjadi kota. Nama

               “Pontianak” dipilih karena berasal dari nama hantu “kuntilanak” yang pernah


               mengganggu rombongan Syarif Abdurrahman.
   1   2   3   4   5