Page 66 - Dewi Joharmanik
P. 66

“Sudah,  Ayahanda.  Tidak  perlu  mengingat
          masa  lalu  yang  tidak  mengenakkan  hati.  Yang

          terpenting kita sudah berkumpul kembali,” ujar Dewi

          Joharmanik.

               “Kakakmu,  Badarusamsi,  belum  kembali.  Ia

          mencarimu.  Ia  sepertinya  bertekad  akan  terus

          mencari sampai bertemu denganmu.”

               “Iya,  Ayah.  Saya  tahu  perasaan  Kakanda.  Ia
          pasti merasa bersalah.”


               Pertemuan  yang  membahagiakan  itu  berubah
          menjadi  kegelisahan.  Mereka  belum  menemukan

          Sultan  Badarusamsi  sejak  utusan  Negeri  Sam,  Ki

          Patih Dawilkasut, datang memberikan cenderamata
          dan undangan.


               “Maaf,  Baginda!”  Sultan  Sefurijal  menengahi
          obrolan mereka.


               “Beberapa  saat  lalu,  kami  menemukan  dua
          orang yang mengaku kenal Dewi Joharmanik.”

               “Prajurit,  ajak  kedua orang  itu  ke balairung!”

          Sultan      Sefurijal      langsung        memerintahkan

          prajuritnya.



                                         59
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71