Page 5 - Lipi Poleng Tanah Lot
P. 5

KATA PENGANTAR

                 Karya  sastra  tidak  hanya  rangkaian  kata  demi  kata,
            tetapi  berbicara  tentang  kehidupan,  baik  secara  realitas
            ada maupun hanya dalam gagasan atau cita-cita manusia.
            Apabila berdasarkan realitas yang ada, biasanya karya sastra
            berisi  pengalaman  hidup,  teladan,  dan  hikmah  yang  telah
            mendapatkan berbagai bumbu, ramuan, gaya, dan imajinasi.
            Sementara itu, apabila berdasarkan pada gagasan atau cita-
            cita hidup, biasanya karya sastra berisi ajaran moral, budi
            pekerti,  nasihat,  simbol-simbol  filsafat  (pandangan  hidup),
            budaya,  dan  hal  lain  yang  berkaitan  dengan  kehidupan
            manusia.  Kehidupan  itu  sendiri  keberadaannya  sangat
            beragam,  bervariasi,  dan  penuh  berbagai  persoalan  serta
            konflik  yang  dihadapi  oleh  manusia.  Keberagaman  dalam
            kehidupan  itu  berimbas  pula  pada  keberagaman  dalam
            karya sastra karena isinya tidak terpisahkan dari kehidupan
            manusia yang beradab dan bermartabat.
                 Karya sastra yang berbicara tentang kehidupan tersebut
            menggunakan  bahasa  sebagai  media  penyampaiannya  dan
            seni imajinatif sebagai lahan budayanya. Atas dasar media
            bahasa dan seni imajinatif itu, sastra bersifat multidimensi
            dan multiinterpretasi. Dengan menggunakan media bahasa,
            seni  imajinatif,  dan  matra  budaya,  sastra  menyampaikan
            pesan  untuk  (dapat)  ditinjau,  ditelaah,  dan  dikaji  ataupun
            dianalisis  dari  berbagai  sudut  pandang.  Hasil  pandangan
            itu  sangat  bergantung  pada  siapa  yang  meninjau,  siapa
            yang menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya
            dengan  latar  belakang  sosial-budaya  serta  pengetahuan
            yang  beraneka ragam.  Adakala  seorang  penelaah  sastra
            berangkat  dari  sudut  pandang  metafora,  mitos,  simbol,


                                          iii
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10