Page 59 - menak jingga
P. 59

Prajurit Majapahit  terpaksa harus bermalam  sebelum
            kembali  ke kota  raja,  sedangkan prajurit Blambangan langsung
            kembali  ke barak  Prabalingga.  Damarwulan,  Menak  Koncar,
            Carangwaspa,  dan  Walikrama  menyertai prajurit  Blambangan
            kembali ke Prabalingga. Sementara itu, Layang Seta dan Layang
            Kumitir diminta untuk  menjaga  mayat  Menak  Jingga.  Mayat  itu
            esok  pagi akan dibawa Damarwulan  beserta rampasan perang
            menuju Majapahit. Selain itu, Damarwulan memberi kesempatan
            kepada prajurit  Majapahit  agar beristirahat  sebelum mereka
            kembali ke kota raja.
                  Layang Seta dan Layang Kumitir pun segera memerintahkan
            prajurit  Majapahit  untuk  segera  beristirahat. Mereka  berdua
            keliling ke barak-barak sambil mengatur rencana keberangkatan
            esok pagi ke Majapahit.

                  “Kanda  Seta,”  kata  Layang  Kumitir sambil  melihat  ke kiri
            dan ke kanan, “Damarwulan itu hebat, tapi bodoh.” lanjut Layang
            Kumitir.

                  “Maksudmu?”

                  “Mengapa dia meminta kita menjaga mayat Menak Jingga?”

                  “Apa salahnya?”
                  “Mayat  Menak  Jingga ini kita  bawa saja ke Majapahit
            sekarang.  Kita  katakan  kepada  Ratu  Kencana  Wungu  bahwa
            kitalah  yang  berhasil membunuh  Menak  Jingga.  Pasti Ratu
            Kencana Wungu akan mengangkat Kanda menjadi raja Majapahit.
            Syukur jika Kanda nanti bisa mendampingi Ratu Kencana Wungu.”

                  Layang  Seta  tersenyum  setelah  mendengar penjelasan
            adiknya. Tanpa berpikir  panjang,  ia pun menyetujui  rencana
            adiknya  itu.  Mereka  berdua  akhirnya  menemui Tumenggung
            Panjawi dan Lurah Parapat.

                  “Kakang Panjawi, kita segera kembali ke Majapahit saja. Kita
            harus segera menyerahkan jasad Menak Jingga ini kepada Ratu
            Kencana Wungu.” kata Layang Seta.


                                         52
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64