Page 45 - 153_Mediakom_APR
P. 45

KILAS INTERNASIONAL


















             WHO: 1 dari 6 Orang


             Alami Gangguan


             Kesuburan




             HASIL STUDI TERBARU WHO MENUNJUKKAN
             KETIDAKSUBURAN TELAH MENJADI MASALAH DI BANYAK

             NEGARA. BIAYA PERAWATANNYA MEMBEBANI PENDUDUK.

             Penulis: Didit Tri Kertapati


                                                        rganisasi Kesehatan        “Laporan tersebut meng-
                                                        Dunia (WHO)             ungkapkan kebenaran penting:
                                                        mengumumkan laporan     infertilitas tidak membeda-bedakan,”
                                                        hasil studi mereka      kata Tedros Adhanom Ghebreyesus,
                                           Otentang prevalensi                  Direktur Jenderal WHO. “Sebagian
                                            ketidaksuburan atau infertilitas global   besar orang yang terkena dampak
                                            dalam periode 1990-2021 pada 4 April   menunjukkan perlunya memperluas
                                            lalu. Laporan itu menyebutkan bahwa   akses ke perawatan kesuburan dan
                                            satu dari enam orang di dunia telah   memastikan masalah ini tidak lagi
                                            mengalami gangguan kesuburan.       dikesampingkan dalam penelitian dan
                                               Menurut laporan tersebut,        kebijakan kesehatan, sehingga cara
                                            prevalensi kemandulan seumur        yang aman, efektif, dan terjangkau
                                            hidup di negara berpenghasilan      untuk menjadi orang tua tersedia bagi
                                            tinggi sebesar 17,8 persen, sedikit   mereka yang mencarinya.”
                                            lebih tinggi daripada di negara        Laporan tersebut juga menunjukan
                                            berpenghasilan rendah dan menengah   tentang prevalensi infertilitas
                                            yang 16,5 persen. Sebagian besar    global yang tinggi dan menyoroti
                                            masalah kesuburan itu dibiayai sendiri   kurangnya data yang berkelanjutan
                                            sehingga menimbulkan ongkos         dari berbagai negara. Untuk itu, WHO
                                            yang sangat besar. Hal ini menjadi   menyarankan agar negara-negara
               Persoalan tingginya
                                            beban bagi penduduk di negara-      di dunia menyediakan data nasional
                   biaya perawatan          negara miskin, yang menggunakan     yang lebih besar tentang kemandulan
            kesuburan berdampak             penghasilan mereka untuk membiayai   yang dipisahkan berdasarkan usia dan
                  pada orang dapat          perawatan kesuburan, dibandingkan   penyebab untuk membantu mengukur
                                            dengan penduduk di negara-negara    infertilitas dan mengetahui siapa
                jatuh miskin akibat         mampu. Persoalan tingginya biaya ini   yang membutuhkan perawatan
                        dari mencari        berdampak pada orang dapat jatuh    kesuburan dan bagaimana risikonya
                         perawatan.         miskin akibat dari mencari perawatan.  dapat dikurangi.

                                                                                              APRIL 2023   |  MEDIAKOM  ||   45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50