Page 43 - Diktat Fisika SMA Kelas X
P. 43

v
                                           Q    2           Percepatan  sesaat  (misal    saat  di  titik  P  atau  Q)
                                                             dapat dihitung dengan rumus:
                             P     1
                                                                 a    tan      …………………………. 2.21


                             t 1            t 2    t         Dengan  adalah sudut yang dibentuk oleh garis
                                                             singgung  grafik  terhadap  waktu  t,  dihitung  dari
                 Gambar 2.7 Percepatan sesaat pada grafik v-t,   sumbu t, berlawanan arah perputaran jarum jam.
                                        a
                          a    tan   dan    tan  ,



               E. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


                     Gerak lurus beraturan (GLB) ialah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
               lurus dan kecepatannya setiap saat selalu tetap. Yang dimaksud, kecepatan tetap pada gerak
               lurus beraturan adalah besar kecepatan atau kelajuan dan arah geraknya selalu tetap. Gerak
               lurus beraturan juga dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan
               dalam waktu yang sama akan menempuh jarak yang sama. Dirumuskan:

                                                          Dengan:
                         x   x  x                                     v = kecepatan / velocity (m/s)
                    v        2   1    …………… 2.27                      x = perpindahan (m/s)
                         t   t  t 1
                               2
                                                                        t  = selang waktu (sekon)

               Perhatikan grafik hubungan antara kecepatan (v) dan selang waktu (t), di bawah ini!


                        v (m/s)
                                                             Benda bergerak lurus dan diperoleh data kecepatan
                    10                                       seperti ditunjukkan pada grafik hubungan antara v
                                                             –t, seperti Gambar 2.8 di samping ini.
                                                                    Pada detik pertama, kecepatannya 10 m/s
                                   x                               Pada detik kedua, kecepatannya 10 m/s
                                                                    Paada detik ketiga, kecepatannya 10 m/s
                     0      1    2     3    4    5    t (s)         Pada detik keempat, kecepatannya 10 m/s
                                                                    Dan  seterusnya,  kecepatan  dari  awal  s.d.
                      Gambar 2.8 Grafik hubungan v – t              akhir selalu sama.
                                                             Gerak seperti ini disebut gerak lurus beraturan.
                     v   v  v   v   v  v  ...    v      Dari  grafik  di  samping  juga  dapat  dipahami,
                               2
                                    3
                                                      t
                                             5
                                         4
                           1
                      0
                                                             bahwa  pertambahan  waktu  tidak  mempengaruhi
                                                             besarnya kecepatan.


                     Sedangkan besarnya perpindahan (x) dipengaruhi  oleh waktu.  Semakin lama waktu
               yang  dipergunakan  dalam  perjalanan,  semakin  jauh  perpindahannya  atau  dapat  dikatakan,
               bahwa perpindahan sebanding dengan selang waktu. Secara matematis dapat dituliskan:





                  B u k u   F i s i k a   S M A   K e l a s   X                                    Hal.  32
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48