Page 34 - 2017 PhET
P. 34

24




                        kontrol intuitif seperti klik dan tarik pada mouse, penggaris dan tombol. Simulasi
                        juga menyediakan instrumen pengukuran seperti penggaris, stopwatch, voltmeter

                        dan termometer untuk mendorong adanya eksplorasi kuantitatif. Pada saat alat-alat
                        ukur digunakan secara interaktif, hasil pengukuran akan langsung ditampilkan atau

                        dianimasikan. Hal ini secara efektif akan menggambarkan hubungan sebab akibat

                        dan merepresentasikan parameter percobaan.
                               Semua  simulasi  secara  ekstensif  telah  diuji  dan  dievaluasi  untuk

                        memastikan efektivitas pengajaran dan kegunaanya. Pengujian tersebut termasuk
                        wawancara terhadap para peserta didik, praktek simulasi dalam berbagai situasi,

                        ceramah,  kerja  kelompok,  pekerjaan  rumah  dan  kerja  laboratorium.  Rating

                        menunjukkan bahwa pengujian terhadap setiap jenis simulasi telah cukup lengkap
                        dan memadai.

                               Selain  itu,  kemasan  simulasi  PhET  bersifat  kontekstual  seperti  yang
                        ditemukan dalam kehidupan sehari-hari samFisika ke hal-hal mikroskopis yang tida

                        dapat  dibayangkan  atau  tergambarkan  secara  nyata.  Misalnya  simulasi  radiasa

                        elektromagnetik yang dapat divisualisasikan sehingga pengguna dapat mengetahui
                        proses radiasi tersebut secara mokro dan dapat melakukan analisis kuantitatifnya.

                               Manfaat  dari  simulasi  PhET  yang  telah  diuji  dapat  diuraikan  sebagai
                        berikut:

                        1.  Dapat  dijadikan  suatu  pendekatan  pembelajaran  yang  membutuhkan
                            keterlibatan dan interaksi dengan peserta didik

                        2.  Memberikan feedback yang dinamis

                        3.  Mendidika peserta didik agar memiliki pola berfikir kontruktivisme, dimana
                            peserta didik dapat menggabungkan pengetahuan awal dengan temuan-temuan

                            virtual dari simulasi yang dijalankan
                        4.  Membuat  pembelajaran  lebih  menarik  karena  sisa  dapat  belajar  sekaligus

                            bermain pada simulasi tersebut

                        5.  Menvisualisasi  konsep-konsep  fisika  dalam  bentuk model.  Seperti  electron,
                            photon, molekul dll.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39