Page 22 - FLIPBOOK FINAL APRIL
P. 22
Dapat menginfeksi apabila seseorang menderita luka terbuka dan gejala akan muncul sekitar
3-21 hari setelah terinfeksi. Bakteri C. tetani yang masuk ke tubuh dapat mengeluarkan toksin
yang bernama tetanospamin. Tetanospamin merupakan toksin yang dapat menimbulkan gejala
klinis pada penderita tetanus. Pada 80-90% penderita, gejala muncul 1-2 minggu setelah
terinfeksi. Seseorang yang terinfeksi akan menunjukkan gejala seperti kejang otot hingga
kesulitan bernapas.
AChe
Sumber: pngdownload.id
Perhatikan gambar di atas, kejang pada penderita tetanus dapat terjadi karena adanya
kerusakan pada bagian enzim asetilkolinesterase (AChe) yang bertindak sebagai pembawa
impuls di sinapsis. Rusaknya enzim asetilkolinesterase mengakibatkan asetilkolin (ACh) tidak
dapat terlepas dari reseptornya di permukaan sel otot. Hal tersebut mengakibatkan sel otot
mengalami depolarisasi secara terus-menerus sehingga terjadi kejang otot. Kejang tetanus
berlangsung dalam beberapa detik sampai beberapa menit.
D.
Sistem saraf manusia tersusun atas sistem yang sangat kompleks dan saling berhubungan satu
sama lain. Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua bagian besar yaitu sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak (serebral) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
Sistem saraf pusat dilindungi oleh lapisan pelindung yang disebut dengan selaput meninges. Selaput
meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu dura mater (lapisan terluar yang tebal dan kuat yang melekat