Page 62 - BAB I
P. 62

Kelemahan  (Weakness),  merupakan  permasalahan  yang terdapat  pada

                                  Dinas  Koperasi,  Usaha    Mikro,  Perdagangan  dan  Perindustrian  yang
                                  keberadaannya merupakan hambatan dan kendala dalam menyelenggarakan

                                  tupoksi dalam kurun waktu 5 tahun mendatang (2017 – 2019).

                                        Hambatan/kendala  yang  dihadapi  Dinas  Koperasi,  Usaha    Mikro,

                                  Perdagangan  dan  Perindustrian  adalah  terbatasnya/kurang  memadainya
                                  sarana dan prasarana penunjang.  Adanya gap kompetensi pegawai dengan

                                  perkembangan      dinamika    masyarakat,   yang    menjadi    salah   satu
                                  kendala/kelemahan  untuk  memaksimalkan  potensi  Dinas  Koperasi,  Usaha

                                  Mikro,  Perdagangan  dan  Perindustrian  dalam  pemberdayaan  koperasi  dan

                                  Usaha  mikro, kecil dan menengah.

                                        Kendala lain  yang  dihadapi adalah  rendahnya  perspektif  dunia  Usaha

                                  dan masyarakat mengenai pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro di Kota
                                  Probolinggo  .  Adanya  perspektif  yang  seolah-olah  pemberdayaan  Koperasi

                                  dan  Usaha  Mikro  semata-mata  urusan  Dinas  Koperasi  dan  Usaha  Mikro,
                                  menjadi kendala utama dalam mensinergikan potensi dan sumberdaya untuk

                                  pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro di Kota Probolinggo .



                                        Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, Koperasi dan Usaha Mikro masih
                                  akan  menghadapi  banyak  kendala.  Kelembagaan  dan  Usaha    Koperasi  dan

                                  Usaha  Mikro  merupakan  aspek  penting  yang  perlu  dicermati  dalam
                                  membedah permasalahan Koperasi dan Usaha Mikro.


                                        Perlu digaris bawahi bahwa pelaku  Usaha    adalah  Usaha   Mikro dan

                                  Kecil,  dengan  skala  Usaha    yang  sulit  berkembang  karena  tidak  mencapai

                                  skala Usaha  yang ekonomis. Dengan badan Usaha  perorangan, kebanyakan
                                  Usaha    dikelola  secara  tertutup,  dengan  legalitas  Usaha    dan  administrasi

                                  kelembagaan  yang  sangat  tidak  memadai.  Upaya  pemberdayaan  UMKM

                                  makin rumit karena jumlah dan jangkauan UMKM demikian banyak dan luas,
                                  terlebih bagi daerah tertinggal, terisolir dan perbatasan.


                                        Lemahnya  kelembagaan  ini  juga  terjadi pada  Koperasi  karena  rendah

                                  pemahaman  perkoperasian  oleh  para  pengelola,  pengurus  maupun  anggota
                                  Koperasi.  Kondisi  ini  cukup  memprihatinkan,  tidak  saja  jika  dilihat  dari

                                  rendahnya partisipasi anggota dalam Usaha  Koperasi, tetapi juga dapat dilihat













                                                           Review Renstra   DKUPP 2014-2019           53
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67