Page 12 - 01_Bismillah Modul14
P. 12

Tujuannya, untuk menyingkirkan marabahaya dari

               segenap  penjuru  desa.  Tradisi  ini  dipercaya  jika

               tidak dilakukan dapat mendatangkan bala seperti
               banyak orang sakit, menanam tidak jadi. Tradisi

               ceprotan merupakan pencerminan dari perjalanan

               Kyai  Godeg  dan  Dewi  Sekartaji  saat  memulai
                                                                                        pacitankab.go.id
               kehidupan  hari  tua  sebagai  guru  yang  menjadi  kisah  runtuhnya

               Kerajaan  Kediri  yang  terbagi  ke  dalam  dua  kerajaan  kecil  yakni
               Jenggolo dan Doho. Tradisi Ceprotan pada perkembangan selanjutnya

               dilakukan  setiap  tahun  pada  bulan  Dzulkaidah  atau  jawa  bulan

               Longkang, hari Senin Kliwon atau Minggu Kliwon. Alat yang digunakan

               dalam upacara adat bersih desa ceprotan adalah kelapa muda berwarna

               kuning.




                      Baritan
                                                 Upacara  adat  baritan  bertujuan  untuk

                                          memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha

                                          Esa agar terhindar dari pagebluk penyakit dan lain

                                          sebagainya.  Upacara  adat  ini  dilaksanakan  oleh
                                          masyarakat Dusun Wati, Desa Gawang, Kecamatan

                                          Kebonagung.  Pageblug  tersebut  biasa  disebut

                                          dengan istilah “Pageblug Mayangkara”.

                     pacitankab.go.id            Awal  mula  adanya  upacara  adat  biritan  ini

                                          diawali  pada  saat  dusun  Wati  terkena  pagebluk
               penyakit,  kemudian  Ki  Ageng  Sorengpati  selaku  kepala  dusun

               melaksanakan  wiridan  untuk  meminta  petunjuk  kepada  tuhan  untuk

               menolak  pagebluk  dan  diberikan  petunjuk  agar  mengadakan  upacara

               tertentu yang selanjutnya disebut dengan “Baritan”. Upacara adat ini

               memiliki syarat salah satunya harus dilaksanakan di perempatan jalan
               dusun. Hal ini dikarenakan perempatan jalan dusun lokasinya berada di

               tengah-tengah  dusun  sehingga  memudahkan  masyarakat  untuk




                                                                                                       10
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17