Page 7 - BUKU ANGKATAN 3 WISUDA 2024
P. 7

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA

                                     STIT RAKEYAN SANTANG



                       Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang yang selanjutnya disebut STIT

               Rakeyan Santang dirintis pendiriannya dimulai sejak Tanggal 13 Agustus 2016, dan secara resmi

               berdiri pada tanggal 16 Juni 2017 melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
               Kementerian Agama RI No. 3365 Tahun 2017 tentang Izin Pendirian STIT Rakeyan Santang di

               Kabupaten Karawang Propinsi Jawa Barat yang Diselenggarakan oleh Yayasan Al-Fath Cikampek,

               dengan  menyelenggarakan  2  (dua)  Program  Pendidikan  Sarjana  dengan  Program  Studi:
               Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

                       Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang didorong oleh semangat
               menjalankan wasiat orangtuanya untuk memberikan kontribusi ilmu pengetahuan yang lebih luas

               pada pengembangan umat pada umumnya khususnya umat Islam, salah satunya adalah perguruan
               tinggi,  walaupun berbagai tantangan dari dalam, alhamdulillah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

               (STIT) Rakeyan Santang tetap berdiri. Dengan semangat itu diharapkan Islam sebagai Rahmatan

               Lil 'Alamin bisa tertampilkan lewat karya-karya dan prestasi-prestasi para lulusan Sekolah Tinggi
               Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang.

                       Menurut catatan sejarah, pada awal abad ke-16 di Tatar Sunda terdapat sebuah kerajaan
               besar, yaitu Kerajaan Sunda Pajajaran, yang berpusat di daerah barat (Bogor sekarang). Kerajaan

               Pajajaran sangat terkenal ketika berada di bawah pemerintahan Sri Baduga Prabu Siliwangi. Sri
               Baduga Prabu Siliwangi adalah seorang raja yang sangat bijaksana, gagah perkasa, dan sangat

               teguh memegang keyakinan yang diwarisi dari para leluhurnya. Kerajaan Pajajaran pada masa

               pemerintahan Prabu Siliwangi gemah ripah loh jinawi, tanahnya subur, rakyatnya hidup tentram,
               damai dan makmur.

                       Ketika itu Kerajaan Sunda dibagi dua bagian: sebelah timur Sungai Citarum masuk ke

               wilayah Kerajaan Galuh di bawah raja Prabu Dewaniskala, ayah dari Prabu Siliwangi; sebelah
               barat Sungai Citarum masuk ke dalam wilayah Kerajaan Sunda di bawah pemerintahan Prabu

               Susuktunggal,  paman  Prabu  Siliwangi.  Pada  akhir abad  ke-16,  kedua  kerajaan itu  oleh  Prabu
               Siliwangi dipersatukan menjadi Kerajaan Sunda Pajajaran, dan ibukotanya dipindahkan ke daerah

               Bogor sekarang.




                                                              3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12