Page 56 - XII IPS_MODUL SEJARAH PEMINATAN-converted-compressed
P. 56
Modul Sejarah Kelas XII KD. 3.3 dan 4.3
D. Materi Pembelajaran
Indonesia tidak boleh pasif dalam kancah politik di dunia internasional, tetapi harus
selalu berperan aktif, berhak dan berdaulat penuh untuk memutuskan nasibnya sendiri.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Bung Hatta, tokoh proklamator, wakil presiden,
dan juga penulis banyak buku. Diantara karya-karya beliau, terdapat satu karya dengan
judul yang penuh kiasan “Mendajung antara dua karang”. Buku tersebut merupakan
pidato beliau dalam sidang Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) di
Yogyakarta, 2 September 1948. Melalui pidato tersebut,
Bung Hatta menggariskan dasar kebijakan politik luar negeri “bebas aktif” yang tetap
relevan sampai sekarang.
Dengan menerapkan politik luar
negeri Indonesia yang Bebas dan
Aktif, Indonesia tidak memihak salah
satu blok atau turut serta dalam
perseteruan kedua blok dalam
perang dingin, dan memposisikan
diri sebagai penengah dan berperan aktif
untuk menjaga perdamaian dunia.
Seperti apa peran yang dimainkan Indonesia untuk ikut menciptakan perdamaian
dunia pada masa perang dingin? Ternyata … Indonesia telah berperan aktif pada masa
perang dingin, peran Indonesia dapat dilihat pada penyelenggaraan Konferensi Asia
Afrika T ahun 1955 di Bandung karena Indonesia menjadi penggagas dan tuan rumah
Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, memprakarsai pendirian GNB, ikut serta
menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda ke negara negara yang
berkonflik serta menjadi pendiri ASEAN.
Pada modul ini kalian akan mempelajari bagaimana Indonesia telah berperan aktif
ikut menjaga dan mewujudkan perdamaian dunia pada masa perang dingin. Dan sebagai
bangsa yang besar kita bangga telah turut berperan serta dan ikut dalam menciptakan
perdamaian dunia. pasti kalian sudah tak sabar untuk mengetahui lebih peran Indonesia
pada masa perang dingin.
@2020, Direktorat SM NEGERI 7 KUPANG 4
DIKMEN