Page 29 - MATERI ETIKA-INTERNET DI KELAS_Neat
P. 29

Berdasarkan data pengguna internet di Indonesia tersebut beberapa hal dapat mempengaruhi
               persoalan  etika  digital  dari  segi  geografis,  usia,  pekerjaan,  serta  tingkat  pendidikan.  Secara

               sistematis  Siberkreasi  dan  Japelidi  telah  membuat  peningkatan  kesadaran,  sensitivitas,  dan
               perilaku masyarakat melalui gerakan literasi digital. Mulai dari riset, kajian, rumusan kurikulum,
               kampanye, pelatihan, dan publikasi panduan-panduan literasi digital.

               RUANG LINGKUP ETIKA DIGITAL

               Terciptanya  kesadaran  dan  perilaku  masyarakat  dalam  menggunakan  teknologi  secara  bijak
               perlu memahami ruang lingkup etika digital dan menjadi pengguna internet yang lebih cerdas,

               aman, dan bertanggung jawab. Ruang lingkup etika mencakup pertimbangan perilaku seperti
               kesadaran,  tanggung  jawab,  integritas  (kejujuran),  dan  nilai  kebajikan  (Kusumastuti,  et  al.,
               2021).

               Kesadaran berarti melakukan sesuatu dengan sadar atau memiliki tujuan. Kesadararan dalam
               emahami bahwa segala tindakan di dunia digital memiliki dampak, serta menyadari risiko dan
               manfaat  teknologi  serta  menggunakannya  secara  bertanggung  jawab.  Penggunaan  media
               digital  yang  cenderung  instan  seringkali  membuat  penggunanya  melakukan  sesuatu  dengan

               tanpa sadar, tindakan yang otomatis seperti itu akan menimbulkan perilaku langsung berbagi
               (share) tanpa saring  (Kusumastuti, et al., 2021). Kesadaran  beretika di ruang digital harus  di
               mulai  dari  diri  sendiri,  melihat  jumlah  pengguna  digital  yang  semakin  banyak  sehingga
               pentingnya  beretika  saat  berinternet  atau  netiket,  dalam  hal  ini  berperilaku  yang  baik  dan
               dianjurkan di internet (Muldiah, 2023).

               Integritas  atau  kejujuran  dalam  bermedia  digital  sangat  berpotensi  menimbulkan  konten
               manipulatif atau perbuatan negatif. Ketidakjujuran dalam bermedia digital dapat menyebabkan

               penyebaran  berita  palsu  (hoaks)  yang  dapat  merugikan  banyak  pihak,  serta  perilaku
               pelanggaran  hak  cipta  seperti  plagiasi,  manipulasi,  dsb.  Kejujuran  menjadi  kunci  untuk
               menciptakan ruang digital yang positif dan bermanfaat bagi semua pengguna.

               Etika tidak pula hanya tentang kejujuran namun juga menyangkut tanggung jawab yang dapat
               berkaitan  dengan  dampak  atau  akibat  yang  ditimbulkan  dari  suatu  tindakan.  Sehingga
               pentingnya  mempertimbangkan  setiap  perilaku  yang  dilakukan  dalam  ruang  digital  karena
               setiap informasi maupun tindakan yang dilakukan saat berinternet memiliki dampak.


               Etika  digital  menyangkut  semua  hal  tentang  kebajikan,  hal-hal  yang  bernilai  kemanfaatan,
               kemanusiaan, dan kebaikan. Kebajikan dalam di ruang digital menjadi prinsip moral dan etika
               yang  harus  diterapkan  saat  menggunakan  media  digital  agar  lingkungan  digital  tetap  positif,
               aman, dan bermanfaat.


                                                             25
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34