Page 9 - Buku Saku Ekonomi Pendidikan (UAS)
P. 9
PERTEMUAN 3
PERAN SDM DALAM KEGIATAN EKONOMI
a) Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)
Ahmad Tohardi (2002:12) menyimpulkan bahwa; sumber daya manusia adalah segala
potensi yang ada pada manusia baik berupa akal pikiran, tenaga, keterampilan, emosi, dan
sebagainya yang dapat digunakan baik untuk dirinya maupun untuk organisasi atau perusahaan
(Suherman, 2012). Mathis dan Jackson (2006) mengungkapkan bahwa SDM adalah rancangan
sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia
secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Selain itu Hasibuan (2003)
mendefinisikan pengertian SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotifasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Dari
definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa sumber daya manusia adalah segala potensi yang
di miliki manusia baik berupa daya pikir, tenaga, keterampilan, emosi, dan potensi lainya yang
dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk memenuhi keinginannya sendiri ataupun
untuk mencapai tujuan organisasi atau Perusahaan (Siregar, 2017).
b) SDM Dalam Konteks Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pada umumnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai serangkaian usaha dalam
suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastuktur lebih
banyak tersedia, perusahaan semakin banyak, dan semakin berkembang, taraf pendidikan
semakin tinggi dan teknologi semakin meningkat (Sukirno, 2011: 3). Dalam pembangunan
ekonomi suatu negara melibatkan faktor-faktor yang berperan penting, salah satunya adalah
sumber daya manusia (SDM). Keadaan SDM suatu negara sanggat mempengaruhi
pembangunan ekonomi negara tersebut. Untuk dapat mempercepat tingkat pembangunan
ekonomi maka diperlukan SDM yang unggul diberbagai bidang.
Minimal ada empat kebijakan pokok dalam upaya peningkatan sumberdaya manusia
(SDM), yaitu : (1) Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya seperti
jasmani, rohani, dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti perumahan dan
pemukiman yang sehat; (2) Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan
penyebarannya; (3) Peningkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan,
mengembangkan, dan menguasai IPTEK yang berwawasan lingkungan, serta (4)
Pengembangan pelantara yang meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang mendukung
peningkatan kualitas SDM. Secara oprasional, upaya peningkatan kualitas SDM dilaksanakan
melalui berbagai sektor pembangunan, antara lain sektor pendidikan, kesehatan, kesejahtraan
sosial, kependudukan, tenaga kerja, dan sektor-sektor pembangunan lainnya (Mulyadi S,
2003:2).
8