Page 39 - _BUKU SAKU MUHAMMAD ALFAJRI 2305110598 ..
P. 39

Sejak teori human capital investment diperkenalkan oleh Theodore Schultz pada tahun 1960-an,
               pendidikan mulai dilihat sebagai prasyarat utama dalam pembangunan ekonomi. Pendekatan ini

               menunjukkan  bahwa  investasi  dalam  pendidikan,  jika  dikombinasikan  dengan  investasi  fisik
               seperti infrastruktur, dapat memberikan hasil yang berlipat ganda. Pendidikan menciptakan tenaga
               kerja yang lebih adaptif terhadap teknologi dan perubahan pasar, sehingga meningkatkan daya
               saing ekonomi suatu negara.


               Di Indonesia, perencanaan pendidikan mencakup pengembangan keterampilan dan pelatihan yang
               sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kebijakan seperti link and match antara dunia pendidikan
               dan  dunia  kerja  bertujuan  untuk  mengurangi  kesenjangan  antara  kualitas  lulusan  pendidikan
               dengan kebutuhan industri. Selain itu, investasi dalam sektor pendidikan juga diarahkan untuk
               mengatasi  tantangan  sosial,  seperti  kesenjangan  akses  pendidikan  di  daerah  terpencil  dan
               ketimpangan gender dalam pendidikan.


               C. Kebutuhan Investasi Pendidikan

               Investasi  pendidikan  mencakup  pengalokasian  anggaran  untuk  pengembangan  infrastruktur,
               pelatihan  tenaga  pendidik,  dan  teknologi  pembelajaran.  Pendidikan  yang  berkualitas
               membutuhkan  fasilitas  yang  memadai,  seperti  ruang  kelas,  laboratorium,  perpustakaan,  dan
               perangkat teknologi modern. Selain itu, investasi dalam pengembangan kurikulum yang relevan
               dengan kebutuhan zaman sangat penting untuk mencetak lulusan yang kompeten.

               Investasi pendidikan memiliki manfaat jangka panjang, baik secara individu maupun nasional.
               Secara  individu,  pendidikan  memberikan  peluang  bagi  masyarakat  untuk  meningkatkan
               pendapatan dan mobilitas sosial. Secara nasional, pendidikan memperkuat basis ekonomi dengan
               menciptakan  tenaga  kerja  profesional  yang  mampu  bersaing  di  pasar  global.  Dalam  konteks
               pembangunan  berkelanjutan,  pendidikan  berkontribusi  pada  peningkatan  kesejahteraan  sosial
               dengan  mengurangi  kemiskinan  dan  mempersempit  kesenjangan  ekonomi.  Sebagai  modal
               pembangunan, pendidikan memiliki nilai strategis yang tak tergantikan. Pendidikan tidak hanya
               mencetak tenaga kerja yang terampil, tetapi juga individu yang memiliki etos kerja, kreativitas,
               dan  jiwa  kewirausahaan.  Negara-negara  yang  memiliki  komitmen  tinggi  terhadap  investasi
               pendidikan, seperti Korea Selatan dan Malaysia, telah membuktikan bahwa pendidikan adalah
               fondasi  utama  pertumbuhan  ekonomi  mereka.  Dalam  konteks  Indonesia,  alokasi  anggaran
               pendidikan sebesar 20% dari APBN sesuai amanat UUD 1945 menjadi salah satu langkah penting
               untuk memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh lapisan Masyarakat.

               Kesimpulan
               Pendidikan berperan strategis dalam pembangunan dengan meningkatkan kualitas sumber daya
               manusia (SDM) yang mendukung produktivitas, daya saing, dan stabilitas sosial. Sebagai
               investasi jangka panjang, pendidikan memperkuat ekonomi melalui pengembangan
               keterampilan, teknologi, dan infrastruktur.




                                                             34
   34   35   36   37   38   39   40   41   42