Page 18 - E-Modul Pemrograman Dasar Kelas X RPL_Neat
P. 18

Fungsi






            1. Konsep Fungsi Dalam Bahasa Pemrograman

               a.  Pengertian Fungsi

                       Pada dasarnya suatu program komputer terdiri dari kode-kode program tertentu dan
               data  baik  berupa  variabel  ataupun  konstanta.  Kode-kode  program  dapat  berupa  suatu
               prosedur atau fungsi. Sementara data-data dapat diakses atau dimanipulasi untuk keperluan

               tertentu dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah.

                       Pada pemrograman tidak terstruktur, masalah yang akan dipecahkan dibagi menjadi
               beberapa bagian (submasalah) dan dapat diselesaikan dengan suatu metode atau prosedur.
               Prosedur ini dapat dipanggil setiap kali diperlukan pada saat program dijalankan. Pada
               pemograman  terstruktur,  program  dibagi  menjadi  modul-modul  yang  dapat  berfungsi

               menyelesaikan masalah sendiri atau dapat bekerja sama dengan modul yang lain. Modul-
               modul ini dibagi lagi menjadi beberapa prosedur atau fungsi. Pada pemrograman tidak
               terstruktur dan terstruktur terdapat variabel global yang bisa diakses pada seluruh program
               utama, prosedur atau fungsi. Pada prosedur atau fungsi tersebut, terdapat variabel lokal
               yang hanya diakses oleh prosedur atau fungsi itu sendiri.

                       Selain itu, pada model pemrograman tidak terstruktur atau terstruktur, alur kerja

               program  menggunakan  pendekatan  Top-Down  atau  berdasarkan  pada  proses  (Process-
               Oriented). Pendekatan Top-Down yaitu proses dari atas ke bawah berdasarkan urutan kode
               program  yang  dibuat.  Walaupun  pada  model  pemrograman  ini  dapat  menyelesaikan
               masalah. Namun pada kasus tertentu, misalnya masalah yang besar atau kompleks atau
               jumlah data yang sangat besar, model pemrograman ini akan kesulitan menyelesaikannya.
               Selain  itu,  kemungkinan  terjadinya  kesalahan  pada  prosedur  atau  fungsi  sulit  untuk
               ditelusuri. Hal tersebut karena banyaknya prosedur atau fungsi yang dibuat.


                       Pada model pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming/OOP),
               program dibagi menjadi beberapa bagian atau unit yang lebih kecil yang disebut dengan
               objek. Objek ini merupakan gabungan dari data dan prosedur atau fungsi. Prosedur atau
               fungsi ini disebut sebagai method. Kumpulan objek yang sama akan membentuk struktur
               baru  yang  disebut  dengan  class.  Jika  pada  pemrograman  tak  terstruktur  atau  model
               terstruktur, prosedur dan fungsi mempunyai kegunaan yang berbeda (misalkan fungsi akan

               memberikan  nilai  balik)  dan  ada  saling  ketergantungan,  maka  pada  pemrograman
               berorientasi objek, prosedur atau fungsi dianggap sama, yang disebut method. Method ini
               bisa memberikan nilai balik atau tidak dan bisa bekerja secara mandiri atau independen,
               tidak tergantung satu dengan yang lain. Oleh karena itu, model pemrograman OOP lebih



                                                              8
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23