Page 4 - Atlas Peta Patahan Aktif Kabupaten dan Kota Indonesia Vol.1
P. 4

Pendahuluan

                         Badan  Geologi  melalui  Pusat  Survei  Geologi  menyusun  atlas  peta  tematik  patahan  aktif  sebagai  bagian  dari

                         pelaksanaan percepatan kebijakan satu peta (Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021). Atlas merupakan hasil
                         kegiatan survei dan kolaborasi dengan perguruan tinggi, yaitu Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran,
                         Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada dan Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh
                         Nopember.  Kegiatan  survei  dilakukan  di  Kota  Sukabumi,  Kabupaten  Sukabumi,  Cianjur  dan  Garut  yang

                         menghasilkan peta geofisika (anomali bouguer residual dan anomali magnet reduksi ke kutub), peta karakteristik
                         sedimen  bawah  permukaan  (Vs30)  dan  peta  patahan  aktif.  Kegiatan  kolaborasi  dengan  perguruan  tinggi
                         menghasilkan peta patahan aktif Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sleman, Bantul dan Kota Surabaya.
























                                              Lokasi Pemetaan Tematik Patahan Aktif Kabupaten / Kota tahun 2024


                         Patahan adalah retakan atau zona lemah pada kerak bumi yang terpatahkan oleh aktivitas tektonik (modifikasi dari
                         SNI 13-6010-1999). Patahan dapat diklasifikasikan berdasarkan aktivitasnya (Keller dan Pinter, 1996 dan 2002)
                         sebagai berikut:


                         1. Patahan aktif apabila patahan tersebut telah mengalami pergerakan pada Kala Holosen atau 11.700 tahun
                            terakhir (sebelumnya 10.000 tahun).
                         2. Patahan potensial aktif apabila patahan tersebut telah mengalami pergerakan pada Zaman Kuarter atau 2,58 juta

                            tahun yang lalu (sebelumnya 1,8 juta tahun).
                         3. Patahan tidak aktif atau teridentifikasi apabila patahan tersebut telah mengalami pergerakan lebih tua dari

                            Zaman Kuarter atau lebih dari 2,58 juta tahun yang lalu.

                         Peta patahan aktif disusun tidak hanya dalam bentuk raster, tetapi juga dalam struktur data sesuai dengan Katalog
                         Unsur Geografi Indonesia (KUGI). Struktur data peta patahan aktif terdiri dari kode patahan, nama patahan, segmen
                         patahan, jenis patahan, panjang patahan, potensi gempabumi maksimum (MCE), geologi, sejarah gempa, keterangan

                         dan metadata.
                         Penyusunan Peta Patahaan Aktif terdiri berbagai tahapan, yaitu tahap persiapan, penyelidikan lapangan, penyusunan

                         dan penyajian peta, keterangan lebih detail dapat dilihat pada diagram berikut:

















                                                                                                                                         1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9