Page 39 - Modul-el Getaran, Gelombang dan Bunyi
P. 39
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
Berdasarkan frekuensinya bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu infrasonik, audiosonik, dan
ultrasonik.
Tabel 3.2 Klasifikasi Frekuensi Bunyi
Makhluk hidup yang dapat
Jenis Bunyi Frekuensi (Hz)
mendengar
Infrasonik <20 Anjing dan Jangkrik
Audiosonik 20-20.000 Manusia
Ultrasonik >20.000 Kelelawar, Paus dan Lumba-lumba
Karakteristik Bunyi
1.Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi
Pada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingkan suara laki-laki.
Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat, mengakibatkan laki-laki
memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan perempuan memiliki nada dasar satu
oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu sekitar 250 Hz. Bunyi dengan frekuensi tinggi
akan menyebabkan telinga sakit dan nyeri karena gendnag telinga ikut bergetar lebih
cepat. Tinggi rendahnya nada ini ditentukan frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar
frekuensi bunyi, maka akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi bunyi
rendah makan nada akan semakin rendah. Faktor yang mempengaruhi kuat bunyi
yaitu amplituod, jarak sumber bunyi dari pendengaran dan jenis medium.
Adapun suara yang dihasilkan oleh alat musk gejog lesung jika ditinjau secara
organologi sesuai dengan lokasi lesung yang dikenai pukulan dapat diklasifikasikan
menjadi tiga suara yaitu suara tinggi, suara sedang dan suara rendah.
Jenis suara tinggi dihasilkan pada bagian
lesung yang bersisi dinding tebal dan padat
kayunya. Semakin tebal dan padat kayu
dinding lesung akan semakin tinggi suara yang
Gambar 3.2 Lesung penghasil suara tinggi
dihasilkan.
Sumber: Putranto, 2014
Modul IPA Berbasis STEM Terintegrasi Etnosains “ Gejog Lesung” 32