Page 12 - B.ajar Tugas Akhir - Risa Widia Putri (21004133)
P. 12

Tugas dan kewenangan presiden yang sangat banyak ini tidak

                       mungkin  dikerjakan  sendiri.  Oleh  karena  itu,  presiden  memerlukan

                       orang  lain  untuk  membantunya.  Dalam  melaksanakan  tugasnya,
                       Presiden Republik Indonesia dibantu oleh seorang wakil presiden yang

                       dipilih  bersamaan  dengannya  melalui  pemilihan  umum,  serta

                       membentuk  beberapa  kementerian  negara  yang  dipimpin  oleh
                       menteri-menteri  negara.  Menteri-menteri  negara  ini  dipilih  dan

                       diangkat  serta  diberhentikan  oleh  presiden  sesuai  dengan

                       kewenangannya.

                              Keberadaan  Kementerian  Negara  Republik  Indonesia  diatur

                       secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun

                       1945 yang menyatakan:

                              1)  Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.

                              2)  Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh
                                 presiden.
                              3)  Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
                                 pemerintahan.

                              4)  Pembentukan,  pengubahan,  dan  pembubaran
                                 kementerian  negara diatur dalam undang-undang.


                              Selain diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

                       keberadaan  kementerian  negara juga  diatur  dalam sebuah  undang-
                       undang organik, yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

                       7  Tahun  2015  tentang  Organisasi  Kementerian  Negara.  Undang-

                       undang ini mengatur semua hal tentang kementerian negara, seperti

                       kedudukan,  tugas  pokok, fungsi, susunan organisasi, pembentukan,
                       pengubahan,       penggabungan,        pemisahan       atau     penggantian,

                       pembubaran/penghapusan  kementerian,  hubungan  fungsional

                       kementerian     dengan     lembaga     pemerintah non-kementerian dan
                       pemerintah daerah serta pengangkatan dan pemberhentian menteri.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17