Page 81 - Buku Elektronik_validasi
P. 81

Namun, merawat taman tidak selalu mudah.

         Pernah  suatu  hari,  hujan  deras  mengguyur
         selama  tiga  hari  berturut-turut.  Sebagian

         bunga rusak, tanah becek, dan beberapa sudut

         taman  tertutup  lumpur.  Riko  merasa  sedih,
         tapi ia tak menyerah. Ia dan teman-temannya

         membersihkan  kembali  taman  itu,  menanam
         ulang  bunga  yang  mati,  dan  bahkan  membuat

         parit kecil agar air tidak menggenang lagi.

         Masalah lain datang saat beberapa anak iseng
         dari  lingkungan  sebelah  masuk  ke  taman  dan

         mencabut  bunga  sembarangan.  Riko  merasa

         sedih  dan  sempat  marah.  Tapi  kemudian  ia
         mengajak  mereka  berbicara,  menceritakan

         sejarah  taman  itu,  dan  mengajak  mereka

         bergabung.  Ternyata  mereka  mau!  Sejak  saat
         itu,  taman  menjadi  tempat  berkumpul  anak-

         anak di kampung.
             Taman  itu  kini  menjadi  tempat  bermain  dan

         belajar  bagi  semua  anak.  Setiap  akhir  pekan,

         mereka  berkumpul  untuk  menanam,  bercerita,
         dan menjaga lingkungan. Bahkan guru-guru di

         sekolah  Riko  mulai  tertarik.  Mereka  membuat
         proyek belajar luar ruang dengan mengunjungi

         taman.
                                                                      71
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86