Page 10 - AGAMA ISLAM KELAS VI PELAJARAN 2.KETIKA BIMI BERHENTI BERPUTAR
P. 10
Pendahuluan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 6 Kurikulum 2013 disusun untuk
menyempurnakan Kurikulum sebelumnya dengan pendekatan pembelajaran
aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Berkaitan dengan hal ini,
Pemerintah telah melakukan penyesuaian beberapa nama mata pelajaran yang
antara lain adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti.
Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan standar kompetensi (SK)
sebagai acuan dalam mengembangkan kompetensi dasar (KD). Sebagai gantinya,
Kurikulum 2013 telah menyusun kompetensi inti (KI). Kompetensi inti adalah
tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap kelas atau program (Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menegah, pasal 2, ayat 1).
Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD). KD
adalah kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta
didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti (Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang KI
dan KD pada Pendidikan Dasar dan Menegah, pasal 3, ayat 2). Perubahan perilaku
dalam pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi perhatian utama.
Tujuan penyusunan Buku Guru ini adalah untuk memberikan panduan bagi guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam merencanakan, melaksanakan,
dan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti. Dalam buku ini, terdapat lima hal penting yang perlu mendapat
perhatian khusus, yaitu: proses pembelajaran, penilaian, pengayaan, remedial,
dan interaksi guru dengan orang tua peserta didik.
Untuk mewujudkan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang efektif dan
budaya Islami di sekolah, perlu adanya sinergi antara guru PAI dan BP dengan guru
lainnya, serta perlu adanya dukungan dari kepala sekolah. Penciptaan budaya
Islami dapat dilakukan melalui pembelajaran PAI dan Budi Pekerti baik di dalam
kelas maupun di luar kelas seperti di Musala, Masjid, Laboratorium atau lainnya
yang berada di lingkungan sekolah.
Penambahan jam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dimaksudkan untuk
mengoptimalkan pengamalan agama Islam bagi peserta didik dan membentuk
budaya Islami di sekolah. Oleh karena itu, penyerapan metode pembiasaan
dan keteladanan mutlak diperlukan seperti: tad±rus al-Qur’±n, doa sebelum
pembelajaran dimulai, Salat ¬u¥±, Salat ¨uhur berjamaah, Peringatan Hari Besar
Islam (PHBI), zikir bersama, outbound Islami, dan lain-lain.
Buku Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti | 1