Page 77 - E-Modul Kelas V Tema 7 Subtema 2_Dewi Setya Ningrum
P. 77
Pembelajaran ke-6
Peristiwa Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda
Tindak lanjut Perjanjian Roem Royen adalah diselenggarakannya
Konferensi Meja Bundar atau yang disingkat dengan KMB. KMB
dilaksanakan di Deen Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus-2
November 1949. Delegasi Belanda dipimpin olah Van Maarseven.
Delegasi BFO atau Badan Musyawarah Negara-Negara Federal dipimpin
oleh Sultan Hamid II.
Adapun hasil KMB sebagai berikut:
1. Belanda akan menyerahkan sepenuhnya kedaulatan kepada
Republik Indonesia Serikat pada akhir bulan Desember 1949.
2. Penyelesaian masalah Irian Barat ditunda setahun kemudian
setelah penyerahan kedaulatan pada Republik Indonesia Serikat.
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda membentuk Uni yang
dipimpin oleh Ratu Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan
sederajat.
4. Republik Indonesia Serikat harus membayar utang kepada
Belanda sejak tahun 1942.
5. Pembubaran KNIL dan memasukkan anggota KNIL ke APRIS.
6. Kapal-kapal perang Belanda ditarik kembali dari Indonesia.
7. Konstitusi Republik Indonesia Serikat dipermaklumkan kepada
Kerajaan Belanda.
Selain itu, hasil KMB juga mengembalikan wilayah-wilayah Indonesia
menjadi
satu kesatuan, kecuali Irian Barat. Sesuai hasil kesepakatan dalam
KMB, pada tanggal 27 Desember 1949, diadakan upacara pengakuan
kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia
Serikat. Namun sebelumnya, pada tanggal 17 Desember 1949, diadakan
pelantikan Presiden Republik Indonesia Serikat, yaitu Ir. Soekarno.
Pada tanggal 20 Desember 1949, Drs. Moh. Hatta dilantik sebagai
Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat.
71 E-Modul Kelas 5 Tema 7 Subtema 2