Page 7 - 1
P. 7
Youtube/Barron Mucharroron
Kisah pohon apel mengajarkan kita tentang kesetiaan seorang sahabat yang
tak lekang oleh waktu. Diceritakan seorang anak kecil yang senang sekali
bermain di bawah pohon apel. Hampir setiap hari anak itu habiskan waktunya
untuk memanjat dan menikmati manisnya buah apel.
Ketika usia sang anak mulai remaja, ia pun sudah tak bermain-main lagi di
bawah pohon apel tersebut. Pohon apel pun merasa sedih dan kesepian.
Sampai suatu ketika, sang anak datang lagi. Saat anak itu kelaparan, pohon
mengizinkannya untuk mengambil buah apel dan menjualnya ke pasar.
Suatu ketika, rumah anak itu kebakaran dan membuat ia serta keluarganya
kebingungan untuk membangun kembali rumah mereka. Lagi-lagi pohon apel
kembali menolongnya. Diambillah beberapa batang pohon apel sebagai
pondasi rumah yang baru.
Tahun terus berganti, si anak kecil yang dulu ceria, kini sudah renta di makan
usia. "Akhirnya kamu kembali," sapa pohon apel. "Kini aku sebatang kara, tak
tahu harus ke mana. Hatiku menuntunku berjalan ke sini. Aku tak lagi butuh
buahmu, aku hanya perlu bersandar," kata sosok anak kecil yang saat ini
sudah paruh baya.