Page 29 - Koleksi Cerita & Dongeng Anak
P. 29
Guru Shie menerimanya dengan gembira. Mekhala
memang murid yang cerdik. Seperti janjinya, Guru Shie
mengubah embun itu menjadi sebuah permata sebesar ibu
jari.
“ Jika kau menginginkan sesuatu, angkatlah permata ini
sejajar dengan keningmu. Lalu ucapkan keinginanmu,” ujar
Guru Shie.
Mekhala mengerjakan apa yang diajarkan gurunya, lalu
menyebut keinginannya. Dalam sekejap Mekhala telah berada
di langit biru. Melayang-layang seperti Rajawali. Indah sekali.
Sementara itu, baru pada senja hari Ramasaur berhasil
mendapat secawan embun. Hasilnya pun tidak sejernih yang
didapat Mekhala. Tergopoh-gopoh Ramasaur menyerahkan-
nya pada Guru Shie.
“Meskipun kalah cepat dari Mekhala, kau akan tetap
mendapat hadiah atas jerih payahmu,” kata Guru Shie sambil
menyerahkan sebuah kapak sakti.
Kapak itu terbuat dari perak. Digunakan untuk membela
diri bila dalam bahaya. Bila kapak itu dilemparkan ke sasaran,
gunung pun bisa hancur.
Ternyata Ramasaur menyalahgunakan hadiah itu. Ia iri
melihat Mekhala yang bisa melayang-layang di angkasa.
Ramasaur segera melemparkan kapak itu ke arah
Mekhala. Tahu ada bahaya mengancam, Mekhala menangkis
kapak itu dengan permatanya. Akibatnya terjadilah benturan
dahsyat dan cahaya yang sangat menyilaukan. Benturan itu
terus terjadi hingga saat ini, berupa gelegar yang memekakkan
telinga. Orang-orang menyebutnya“ guntur”.
****
28
aDef - Dongeng Anak Sumber : Balqis Qirani http://dongeng.us/