Page 75 - 6. AKIDAH AKHLAK_ MI_ KELAS_VI_KSKK_2020_Kamimadrasah (1)
P. 75
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl [16]:
125)
Orang yang memiliki sikap bijaksana, akan memperoleh manfaat yang banyak
sekali, diantaranya:
1. dapat terlaksana suatu aturan, karena orang yang bijaksana selalu berbuat sesuai
aturan, sehingga terwujud keselarasan hidup bagi masyarakat.
2. dapat mewujudkan sikap disiplin.
3. dapat menegakan sesuatu yang hak (benar) karena perilaku bijaksana akan
menimbulkan kebaikan dan kebaikan akan menghasilkan kebenaran.
4. dapat melaksanakan kewajiban, karena orang yang bijaksana selalu mengutamakan
pelaksanaan kewajiban.
5. dapat mewujudkan sikap adil, karena orang yang bijaksana secara otomatis bersikap
adil.
Masih ingatkah kalian peristiwa perselisihan dan pertikaian tentang siapa yang
berhak meletakkan Hajar Aswad di Ka’bah?
Ketika penduduk Makkah berselisih tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar
Aswad di Ka’bah, datanglah Rasulullah Saw. dan memberikan ide cemerlang. Nabi
berkata: “Bagaimana kalau siapa yang besok pagi lebih dahulu memasuki masjid ini maka
dialah yang berhak meletakan Hajar Aswad itu ke tempat semula”. Para pemuka Quraisy
menyepakati usulan Nabi tersebut, dan ternyata yang datang pertama kali ke masjid adalah
Nabi Muhammad Saw.. Berarti Nabi Muhammad Saw. yang berhak memindahkan Hajar
Aswad tersebut ke tempat semula.
Untuk menghindari terjadi permusuhan diantara mereka, Nabi Muhammad Saw.
tidak mau memindahkan sendiri. Sebaliknya Nabi Muhammad Saw. mengajak kepada
semua pemuka kaum Quraisy itu untuk terlibat. Sehingga Nabi membentangkan kain
sorbannya yang berbentuk empat persegi tersebut, kemudian diletakan Hajar Aswad di
atas serbannya dan disuruh oleh Nabi agar empat orang pemuka Quraisy masing-masing
memegang sudut sorban dan mengangkat secara bersama-sama ke tempat semula dan
setelah Hajar Aswad berada di dekat tempatnya, barulah Nabi yang mengangkat dan
meletakan Hajar Aswad di tempat semula.
AKIDAH AKHLAK MI KELAS VI 51