Page 30 - Bahan Ajar Suplemen Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra
P. 30
Proses perolehan data citra menjadi data yang dapat ditafsirkan memerlukan pemikiran,
perangkat keras, waktu, dan pengalaman yang baik. Teknik perolehan data dapat dilakukan
dalam dua cara, yaitu cara manual dan cara digital. Perolehan data secara manual dilakukan
ketika citra yang diperoleh dalam bentuk cetak (hardcopy), maka selanjutnya dilakukan
interpretasi secara visual atau mengamati kenampakan objek pada citra secara langsung.
Kegiatan interpretasi manual menggunakan alat bantuan stereoskop. Stereoskop berguna
untuk mengamati objek dalam bentuk tiga dimensi.
Perolehan data secara digital terjadi ketika citra yang diperoleh dalam bentuk softcopy
sehingga membutuhkan komputer dalam kegiatan perolehan datanya. Perangkat lunak
khusus penginderaan jauh sangat dibutuhkan untuk membantu proses perolehan data
digital ini. Keuntungan penggunaan perangkat lunak tersebut adalah perolehan data lebih
mudah dan efisiensi waktu.
H. Pengguna Data
“Data” penginderaan jauh dapat menjadi sebuah “informasi” yang berkualitas terjadi
ketika pengguna data mengetahui cara menginterpretasikannya dan mengetahui waktu
yang tepat untuk menggunakan/ memanfaatkannya.
Pengguna data adalah sekelompok orang atau lembaga yang menggunakan data
penginderaan jauh untuk kepentingan tertentu. Pengguna data memanfaatkan data
penginderaan jauh biasanya untuk analisis keruangan dan mengambil keputusan, terutama
untuk perencanaan misalnya untuk pengelolaan tanaman, memetakan bencana,
inventarisasi lahan, meteorologi dan klimatologi, pertanian, perkebunan, dan lainnya.
Oleh karena itu, keberhasilan implementasi data atau hasil penginderaan jauh bergantung
pada pengetahuan pengguna data terkait pemanfaatan dan cara pengumpulan data sistem
penginderaan jauh.
KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH 21
21
Sumber: pixabay.com