Page 10 - Booklet Digital Bryophyta revisi 2_Neat
P. 10
1. LUMUT (BRYOPHYTA) 8
Gambar 2.
Lumut
(Bryophyta)
Sumber: https://images.app.goo.gl/6SFvgHTp1AAKiFjC6
Lumut merupakan tumbuhan darat pertama dengan susunan
tubuh yang masih sederhana. Semua lumut merupakan tumbuhan autotrop
fotosintetik, tidak berpembuluh, tetapi sudah memiliki batang, dan daun
yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih berupa rizoid. Maka
lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhn thallus ke tumbuhan
berkormus, karena memiliki ciri thallus berupa rizoid dan kormus yang
telah menampakkan adanya bagian batang dan daun. Bryophyta tidak
memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, oleh karenanya memiliki
klorofil yang rendah, tingginya hanya 1-2 cm dan yang paling besar
tingginya hanya 20 cm.
Lumut dapat dengan mudah dijumpai ditempat yang lembab
atau basah, seperti menempel pada pohon dan dipermukaan batu bata. Di
kutub, lumut merupakan penyusun ekosistem tundra (padang lumut).
Lumut yang hidup dipermukaan batu bata berbentuk seperti beludru yang
berwarna hijau. Ada juga yang berupa lembaran menempel pada tebing
atau dinding sumur. Lumut yang hidup dipohon, tubhnya menjulur
panjang dan menggantung.
Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).
Dalam daur hidupnya, lumut menglami dua fase kehidupan, yaitu fase
gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Alat perkembangbiakan
jantan berupa antheridium dan alat perkembangbiakan betina berupa
archegonium.
Tumbuhan nonvaskular (briofit) saat ini diwakili oleh tiga filum tumbuhan
herba (tak berkayu) yang berukuran kecil, diantaranya yaitu Lumut Hati
(liverwort, filum Hepatopyta), Lumut Tanduk (hornwort, filum
Anthocerophyta) dan Lumut Daun (moss, filum Bryophyta).