Page 17 - Microsoft Word - 5 - E-Modul Interaktif Latsar Arief.docx
P. 17
Dalam mengatasi masalah tersebut terdapat beberapa kendala dalam
mengatasi pencemaran air, diantaranya:
1) Kurangnya kesadaran diri dari orang-orang untuk membuang sampah pada
tempatnya
2) Kurangnya sistem drainase di jalan-jalan
3) Limbah–limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga
mencemari lingkungan sekitar.
4) Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.
5) Tidak ada tindakan tegas bagi yang mencemari lingkungan.
2. Pencemaran Udara
Setiap hari, kita sangat membutuhkan ketersediaan udara karena di
dalamnya terkandung salah satu senyawa yang paling kita butuhkan untuk bernapas,
yakni oksigen. Udara merupakan salah satu faktor abiotik yang menunjang
kehidupan komponen biotik (makhluk hidup).
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur
yang mengotori udara. Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya
gas CO 2 hasil pembakaran, SO, SO 2, CFC, CO, dan asap rokok. Setiap bahan
buangan penyebab pencemaran udara tersebut memiliki dampak sendiri-sendiri
bagi manusia.
Pencemaran udara merupakan masuknya atau dimasukkannya zat dalam
bentuk gas bercampur dengan udara bersih sehingga bisa terlihat oleh mata dan
terhirup oleh makhluk hidup sehingga menyebabkan gangguan makhluk hidup.
Pencemaran udara secara umum yang banyak terjadi disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik, pembakaran sampah dan
asap rokok serta gejala alam yaitu adanya gunung meletus. Dalam atmosfer bumi
terdapat sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang
ada di bumi. Oksigen berperan dalam pembakaran senyawa karbohidrat di dalam
tubuh organisme melalui pernapasan. Reaksi pembakaran tidak hanya terjadi di
dalam tubuh, namun kita pun sering melakukannya, seperti pembakaran sampah
atau lainnya.
Kandungan oksigen pada atmosfer bumi adalah sekitar 20% dari total yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Oksigen berperan dalam proses
metabolisme tubuh makhluk hidup dalam pembakaran senyawa karbohidrat yang
diinisiasi oleh proses bernapas. Pembakaran ini tidak terbatas pada pembakaran
dalam tubuh, namun juga pembakaran di luar tubuh seperti pembakaran dalam
kegiatan kita sehari-hari, contohnya pembakaran sampah atau lainnya.
Pembakaran yang terjadi akan menghasilkan senyawa karbon seperti (CO 2
dan CO) yang dilepaskan ke udara. Dengan semakin bertambahnya jumlah makhluk
hidup, maka hasil buangan dari senyawa karbon ini akan semakin banyak juga. Hasil
buangan ini nantinya akan terakumulasi di udara, namun dapat dipergunakan lagi
oleh makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan. Tumbuhan itu sendiri akan
menyerap karbondioksida (yang merupakan hasil pembakaran dengan bantuan
oksigen) sebagai bahan dasar untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Dengan
semakin banyaknya jumlah karbondioksida, maka semakin banyak juga bahan dasar
E-Modul Praktikum IPA Sekolah 11