Page 16 - Alun-alun Purworejo
P. 16

menyangga langsung atap brunjungan dan bertumpu pada umpak batu

             yoni.  Pada  umpak  yoni  di  sisi  barat  laut  terdapat  tulisan  Arab  “Wal
             Yatallataf”.


           3.  Bedug Pendowo

                   Berdasarkan catatan sejarah, Bedug Pendowo dibuat pada 1834

             bersamaan  dengan  pembangunan  Masjid  Agung  Darul  Muttaqin.
             “Masjid  dibangun  untuk  ibadah  dan  bedug  dibuat  kerabat  RAA
             Tjokronegoro I beserta ulama dengan bahan kayu jati (dari) Pendowo,”

             ucap Takmir Masjid Darul Muttaqin HR Oteng Suherman dilansir dari

             Radar Jogja, Senin (26/4).
                   Menurutnya,  bedug  dibuat  kerabat  RAA  Tjokronegoro  I  dan

             ulama menggunakan bongkot atau pangkal batang pohon jati. Pohon
             jati ini tumbuh liar dan memiliki lima batang utama. Pohon jati tersebut

             tumbuh di Dusun Pendowo, Desa Bragolan, Kecamatan Purwodadi.
                   “Pohon  jati  tersebut  ditebang.  Batang  utamanya  dimanfaatkan

             untuk tiang masjid dan pendapa bupati Purworejo. Sementara dahan
             dan ranting besar dimanfaatkan untuk atap dan kusen masjid ibadah,”

             ujarnya.
                   Bagian  bongkot,  sambung  Oteng,  diserut  kemudian  dipahat

             secara  manual  hingga  menjadi  bedug  berukuran  panjang  292
             sentimeter,  diameter  bagian  depan  194  sentimeter,  dan  diameter

             belakang  180  sentimeter.  “Lulang  atau  kulitnya  bedug  dari  kulit  sapi
             pemacek milik warga Winong, Kemiri,” ucapnya.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21