Page 46 - KOTA CERDAS BERBASIS KEBUDAYAAN
P. 46

Becak Yogyakarta;
             Moda Transportasi Tradisional Masyarakat
                     Agraris, Industri dan Informasi

                                    Rudi Winarso

           Becak pada Awalnya
                Di  Yogyakarta,  becak  sebagai  moda  transportasi  tradisional  -  di  samping
           andong  dan  gerobak,  pada  awalnya  digunakan  untuk  mengangkut  penumpang  dan
           barang-barang hasil produksi pertanian, kerajinan dan batik untuk dibawa ke pusat-
           pusat  perdagangan  di  kawasan  perkotaan.  Di  perkotaan,  becak  digunakan  untuk
           sarana  transportasi  aktivitas  warga,  ke  sekolah,  belanja  ke  pasar,  ke  tempat  kerja,
           berwisata dan keperluan lainnya.
                Profesi pengemudi becak pada awalnya adalah pekerjaan sambilan petani dari
           pedesaan  ketika  masa  panen,  perbaikan  irigasi,  pengolahan  lahan  dan  masa  tanam
           telah  usai.  Dengan  menjual  sebagian  hasil  panennya  ke  kota,  petani  berkenalan
           dengan moda transportasi becak. Mereka berinteraksi dengan pengemudi becak dan
           juragan  persewaan  becak  di  kota.  Sampai  pada  musim  panen  berikutnya,  petani
           tersebut menyewa becak dari juragan becak. Akhirnya terjadi urbanisasi semu di sela
           masa tanam dan panen, karena mereka tidak punya tempat tinggal permanen di kota
           kecuali tidur di becak yang diparkir di emperan pasar dan toko.
                Mulai era 90-an sampai sekarang ini dengan adanya booming pariwisata, para
           pengemudi becak banyak beralih dan mulai bergantung di sektor pariwisata, melayani
           wisatawan keliling kota untuk berburu oleh-oleh atau kuliner, mengantar pelancong
           untuk mendatangi tempat-tempat eksotis yang tersebar di penjuru Kota Yogyakarta.
           Dari  tahun  ke  tahun,  kunjungan  wisatawan  semakin  meningkat  di  Yogyakarta.
           Bertambahnya wisatawan yang masuk ke Yogyakarta - bertambah pula jumlah becak
           secara  berlipat  ganda,  sehingga  mengakibatkan  persaingan  yang  tidak  sehat  antar
           sesama pengemudi becak.
                Perkembangan berikutnya adalah munculnya dua pengelompokan dalam jasa
           transportasi becak; becak kayuh dan becak motor. Dari aspek legalitas, becak motor
           tidak diatur dalam regulasi, bertentangan dengan Undang Undang Nomor 22 Tahun
           2009  tentang  Lalu  Lintas  dan  Angkutan  Jalan.  Alasan  para  penarik  becak



                                        45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51