Page 78 - KOTA CERDAS BERBASIS KEBUDAYAAN
P. 78

ketidakindahan  (ranah  estetika),  dan  kepatutan  atau  kesopanan  dan  ketidakpatutan
           atau ketidaksopanan (ranah etiket).

           Aspek Tata Nilai
                Dalam  tata  nilai  budaya  Yogyakarta,  nilai-nilai  dasar  tersebut  terurai  dalam
           nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai aspek kehidupan, yakni (1) nilai religio-
           spiritual, (2) nilai moral, (3) nilai kemasyarakatan, (4) nilai adat dan tradisi, (5) nilai
           pendidikan  dan  pengetahuan,  (6)  nilai  kesenian,  (7)  nilai  bahasa,  (8)  nilai
           kepemimpinan  dan  pemerintahan,  (9)  nilai  kejuangan  dan  kebangsaan,  dan  (10)
           nilai semangat khas keyogyakartaan.

           Hamemayu Hayuning Bawono Kekinian
                Dalam  konteks  kekinian,  filosofi  ini  mendapati  substansi  dirinya  didalam
           konsep  sustainable  development  (untuk  skala  makro  kosmos  atau  jagad  gede)  dan
           didalam  konsep  sustainable  human  development  (untuk  skala  mikro  kosmos  atau
           jagad  alit).  Secara  substansial  maupun  spirit,  filosofi  ini  juga  sangat  lekat  dengan
           konsep  empowerment  (pemberdayaan)  baik  dalam  konteks  pemberdayaan  ekonomi
           masyarakat,  sosial,  budaya,  politik,  penataan  ruang  dan  infrastruktur.  Dalam
           kaitannya  dengan  pembangunan  sosial  kemasyarakatan,    semangat  dari  filosofi  ini
           juga kompatibel dengan konsep social capital dan community development. Apabila
           disandingkan dengan filosofi-filosofi besar dunia maka hamemayu hayuning bawana
           sejalan, seisi dan sejajar dengan humanisme, perenialisme, monisme, fenomenologi,
           dan naturalisme.

           Manuggaling Kawulo Gusti
                Dalam  perspektif  kekinian,  konsep  ini  memiliki  relevansi  yang  erat  dengan
           apa yang disebut sebagai “program pembangunan pro-rakyat”, “ekonomi pro-rakyat”,
           “teknologi pro-rakyat”, “pendidikan pro-rakyat” dan semua tindakan-tindakan politik
           pembangunan  yang  pro-rakyat.  Tahta  Untuk  Rakyat  memiliki  makna  yang  erat
           kaitannya  dengan  konsep-konsep  aktual  saat  ini  seperti:    “peole  centered
           development”, “development from below”, dan “empowerment”.
                Implikasi  pada  pembangunan  lingkungan  dan  tata  ruang  fisik  adalah
           pentingnya menciptakan ruang wilayah Yogyakarta yang rahayu dengan membuang



                                        77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83