Page 21 - bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341
P. 21
TIC TALK 21
A Hoax & Berita Palsu
Hoax menjadi perbincangan Capital di University of Liv- Kelompok tersebut, kembali
hangat di media massa mau- erpool, Simeon Yates, dalam ke model lama, juga ber-
pun media sosial belakangan tulisan “’Fake News’- Why tumpu pada opini
ini karena dianggap meresah- People Believe It and What pemimpin, mereka yang
kan publik dengan informasi Can Be Done to Counter It” memiliki pengaruh
yang tidak bisa dipastikan yang dimuat di world.edu, di jejaring sosial. Kabar
kebenarannya. menyebut ada fenomena ge- bohong yang beredar di
lembung, atau bubbles, dalam media sosial, menjadi
Istilah hoax, kabar bohong, penggunaan media sosial. besar ketika diambil oleh
menurut Lynda Walsh dalam situs kelompok tersebut,
buku “Sins Against Science”, Pengguna media sosial kembali ke model lama,
merupakan istilah dalam cenderung berinteraksi juga bertumpu pada opini
bahasa Inggris yang masuk dengan orang yang memiliki pemimpin,
sejak era industri, diperkira- ketertarikan yang sama den- mereka yang memiliki
kan pertama kali muncul pada gan diri sendiri. pengaruh di jejaring sosial.
1808. Dikaji dari studi kelas so-
Asal kata “hoax” diyakini ada sial, gelembung media sosial Kabar bohong yang beredar
sejak ratusan tahun sebelum- tersebut mencerminkan ge- di media sosial, menjadi
nya, yakni “hocus” dari mantra lembung “offline” sehari-hari. besar ketika diambil oleh
“hocus pocus”, frasa yang situs atau pelaku terkemu-
kerap disebut oleh pesulap, ka yang memiliki
serupa “sim salabim”. banyak pengikut. Kece-
patan dan sifat media
Alexander Boese dalam “Mu- sosial yang mudah untuk
seum of Hoaxes” mencatat dibagikan, shareability ber-
hoax pertama yang peran dalam penyebaran
dipublikasikan adalah alma- berita hoax. 9.
nak (penanggalan) palsu yang
dibuat oleh Isaac Bickerstaff
alias Jonathan Swift pada
1709. Saat itu, ia
meramalkan kematian
astrolog John Partridge. Agar
meyakinkan, ia bahkan mem-
buat obituari palsu tentang
Partridge pada hari yang
diramal sebagai hari
kematiannya. Swift menga-
rang informasi tersebut untuk
mempermalukan Partridge di
mata umum. Partridge pun
berhenti membuat almanak
astrologi hingga enam tahun
setelah hoax beredar.
Direktur Institute of Cultural