Page 17 - SMP_Manusia Menikah dengan Petir
P. 17

jineng  yang  berdiri  di  sisi  selatan  pekarangan  rumah
            Nang Wayan.

                 Status  keluarga  Nang  Wayan  sebagai  keluarga

            kaya di Desa Waru tecermin dari pekarangan rumahnya

            yang  luas  lengkap  pula  dengan  bangunan-bangunan
            yang  tertata  sesuai   pola  tata  ruang  tradisinal  Bali.

            Pekarangan  rumahnya  di pinggir jalan  menghadap

            ke  barat,  dikelilingi  panyengker  setinggi  1,5 meter.

            Angkul-angkul  berundak  lima  adalah  pintu  gerbang
            untuk masuk ke pelataran rumah Nang Wayan. Sebuah

            tembok  penyekat  dengan  panjang  2  meter,  tinggi  1,5

            meter, disebut aling-aling, merupakan penghalang agar

            tamu tidak langsung menuju ke halaman rumah. Aling-
            aling itu pula yang menghalangi pandangan setiap orang

            saat baru masuk ke pekarangan. Di timur laut, terdapat

            areal  bangunan  suci, yaitu  sanggah untuk  tempat

            persembahyangan  keluarga.  Di  areal  pekarangan
            rumah terdapat beberapa bangunan, seperti bale daja

            di utara, bale dangin di timur, bale dauh di barat, dan

            dapur  di  selatan,  yang  di  sebelah  timurnya  terdapat

            dua buah jineng. Tampak sangkak tempat ayam betina


                                          7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22