Page 28 - Parpol: Kaya Uang, Miskin Ideologi
P. 28

LATAR BELAKANG
                Daerah  Istimewa Yogyakarta sebagai  pusat  kebudayaan Jawa sebenarnyalah
           cermin  „wajah  Indonesia  hari  ini‟.  Napas  kehidupan  Kota  Yogyakarta  dalah  napas
           kehidupan  kesenian  dan  kebudayaan,  pendidikan  serta  pariwisata.  Disamping
           pluralitas  sebagai  wujud  kerukunan  hidup  beragama.  Sebagai  kota  budaya,
           Yogyakarta  berhasil  mempertahankan  diri  sebagai  Pusat  Kebudayaan  Tradisi  Jawa,
           dengan  Kraton  Ngayogyakarto  Hadiningrat  sebagai  pancer  atau  Pusat  Kebudayaan
           Jawa.  Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hardiningrat sendiri sampai saat ini  telah
           melewati  sejarah  panjang,  dan  pasang  surut  kehidupan  yang  menandai  Yogyakarta
           sebagai  Daerah  Istimewa.  Keluhuran  nilai-nilai  yang  dipegung  teguh  oleh  kraton
           tersebut  tidak  hanya  tercermin  dalam  setiap  budaya  materialnya  yang  diantaranya
           meliputi  Wayang,  batik,  jajanan  lokal,  tari-tarian  hingga  tempat-tempat  bersejarah
           seperti kraton dan pemandian Taman Sari
                Yogyakarta sebagai salah satu daerah  di Indonesia dikenal memiliki berbagai
           potensi keistimewaan yang unik. Di dalam setiap denyut nadi kehidupan Yogyakarta,
           selalu terdapat  unsur budaya di  dalamnya. Hal  itu tidak bisa lepas dari keberadaan
           Kerajaan  Ngayogyakarta  Hadiningrat.  Sejak  dibangun  pada  1756  oleh  Hamengku
           Buwono  I,  raja  pertama  Ngayogyakarta  Hadiningrat,  atmosfer  kebudayaan  sudah
           ditanamkan dalam segala lini kehidupan masyarakatnya yang sarat dengan dinamika
           dalam menghadapi perkembangan jaman. Hingga kini Budaya masyarakatnya penuh
           dengan kebersamaan dan memiliki rasa keterikatan social yang sangat kuat. . Sejarah
           kota Yogyakarta berawal  dari berdirinya Kerajaan Mataram pada tahun 1755 melalui
           Perjanjian  Giyanti,  yaitu  Keraton  KasultananYogyakarta  yang  menjadi  cikal  bakal
           dan pusat perkembangan kota, sampai pada perannya yang besar dalam kelahiran dan
           masa  pemerintahan  awal  Negara  Indonesia.  Sebagai kota  dengan  sejarah  yang
           panjang,  Yogyakarta  yang  secara  fisik  telah  berkembang  demikian  pesatnya
           dalam beberapa dekade terakhir, membutuhkan perhatian yang lebih intens dari berba
           gai pihak, terutama  untukmenyelamatkan  identitas  Kota  Yogyakarta  di  tengah
           maraknya arus globalisasi
                Untuk  memotret  sekaligus  mendokumentasikan  kehidupan  masyarakat
           Yogyakarta dengan segala pernak-pernik kehidupannya, Dinas Kebudayaan DIY pada
           tahun  2009  telah    telah  menerbitkan  Ensiklopedi  Yogyakarta.    Ensiklopedi  tsb
           memberikan  berbagai  informasi  mengenai  sejarah,    peristiwa,  tokoh,  ,  arsitektur,
           berbagai  seni  pertunjukan,  adat  istiadat  ,  festival  budaya  yang  terselenggara  dan

                                        27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33