Page 13 - Draft II
P. 13
E-LKPD Koloid Berbasis Discovery learning
B. JENIS-JENIS KOLOID
Stimulus
Di dalam kehidupan kita terdapat 3 macam fase zat berupa padat, cair, dan gas.
Dari ketiga fase tersebut dapat membentuk sembilan kombinasi campuran fase zat.
Salah satunya membentuk gas dan delapan campuran lainnya membentuk sistem
koloid. Berdasarkan fase dari zat yang terdispersi dan medium pendispersi, koloid
dibagi menjadi delapan. Koloid yang zat terdispersinya berfase padat disebut sol,
koloid yang zat terdispersinya cair disebut emulsi, Sedangkan koloid yang zat
terdispersinya gas disebut buih. Kemudian ketiga jenis koloid tersebut
dikelompokkan berdasarkan medium pendispersinya. Sehingga terdapat delapan
jenis koloid yaitu sol, sol padat, aerosol padat, emulsi, emulsi padat, aerosol cair,
buih, buih padat.
Identifikasi Masalah
Apabila sebelumnya Anda mengetahui susu termasuk dalam sistem koloid.
Bagaimanakah dengan asap? Asap juga merupakan suatu campuran dari beberapa
zat yang terbawa oleh udara. Apakah asap termasuk koloid? Apakah terdapat jenis
koloid yang lain?
Pengumpulan Data
Asap merupakan salah satu jenis koloid, selain itu terdapat beberapa contoh lain
koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti kabut, awan, cat dan masih banyak lagi
(Gambar 3). Asap dan kabut mempunyai sifat yang berbeda, mengapa demikian?
Pada saat wajah Anda tersapu asap, wajah Anda akan terasa berdebu. Sedangkan
pada saat wajah Anda tersapu kabut, wajah Anda akan terasa lembab. Hal ini
dikarenakan asap adalah zat padat (debu) yang terdispersi dalam udara (gas)
sehingga bila terkena asap, wajah akan merasakan keberadaan debu. Sedangkan
kabut adalah zat cair (air) yang terdispersi dalam udara (gas) sehingga bila terkena
kabut, kita akan merasakan keberadaan air (lembab). Jadi perbedaan koloid terletak
pada jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya.
(a) (b) (c)
Gambar 3. (a) kabut; (b) awan; (c) cat
13