Page 58 - E-MODULE SISTEM GERAK MANUSIA_Neat
P. 58

Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika
                 molekul ATP terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP terurai, kepala miosin
                 dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.
                 Proses  kontraksi  otot  dapat  berlangsung  selama  terdapat  ATP  dan  ion  Ca2+.
                 Pada  saat  impuls  berhenti,  ion  Ca2+  akan  kembali  ke  retikulum  sarkoplasma.
                 Troponin  akan  kembali  ke  kondisi  semula  dan  menutupi  daerah  tropomiosin
                 sehingga menyebabkan otot berelaksasi.

             4) Hipotesis Sliding Filament
                     Miofilamen merupakan unsur penting dalam proses kontraksi otot. Miofilamen
             tebal  berjajar  membentuk  pita  A  (anisotrop),  sedangkan  miofilamen  tipis
             membentuk pita I (isotrop). Pada bagian tengah pita A terdapat pita H (Heller) yang
             lebih  terang.  Garis  M  membagi  dua  pusat  Zona  H.  Garis  Z  (Zwiscshencheibe  =
             cakram antara) merupakan garis potong miofibril yang mengandung filamen tipis.
                       Andrew  F.  Huxley,  Rolf  Niedergerke,  Hugh  Huxley,  dan  Jean  Hanson  (1954)

             mengemukakan teori kontraksi otot sliding filament sebagai berikut.
                 Selama  kontraksi,  panjang  miofilamen  aktin  dan  miosin  tetap  sama,  tetapi
                 saling bersilangan sehingga memperbesar jumlah tumpang tindih antarfilamen.
                 Filamen  aktin  kemudian  menyusup  untuk  memanjang  ke  dalam  pita  A,
                 mempersempit, dan menghalangi pita H.
                 Panjang sarkomer (dari garis Z ke garis Z lainnya) memendek saat kontraksi.
                 Pemendekan  sarkomer  akan  membuat  serabut  otot  memendek,  begitu  pula
                 dengan otot secara keseluruhan.


                  Untuk lebiih memahami mekanisme kerja otot, silahkan simak video dibawah ini.



























                                           Video 7. Mekanisme Kerja Otot
                             Sumber : Global Intelligence Academy (GIA Education)


                                                                                                            44
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63