Page 83 - E-BOOK_GAS_TURBINE_ENGINE
P. 83
pada prosedur menyalakan saklar “START”. Pada saat saklar
“START” dinyalakan maka N2 akan mulai berputar perlahan-lahan
sehingga udara akan terkompresi (dimampatkan) lalu masuk ke dalam
ruang bakar, namun bahan bakar dan proses pengapian tidak akan
dilakukan sampai putaran shaft N2 pada indikator di kokpit
menunjukkan putaran 20%. Angka ini bisa saja berubah dengan
kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini terlebih di masa yang
akan datang, sehingga setiap pengoperasian harus selalu mengacu
terhadap buku manual yang dikeluarkan oleh pabrik pesawat.
Ketika putaran N2 suda mencapai 20% inilah bahan bakar dan
pengapian dilakukan. Pada saat putaran mencapai 20%, udara yang
dikompresi sudah mencukupi untuk dilakukan pembakaran. Setelah
terjadinya proses pembakaran, udara tersebut akan berekspansi
(memuai) ke arah turbin. Udara yang berekspansi tersebut akan
menggerakkan komponen N2 (high pressure turbine dan high pressure
compressor) dan N1 (low pressure turbine dan low pressure
compressor), sehingga proses intake, compression, combustion, dan
exhaust akan secara terus menerus terjadi. Selain itu, hasil gas buang
juga berguna untuk gaya dorong pada sebagian jenis gas turbine
engine seperti yang terjadi pada jenis turbofan dan turbojet.
Proses pengapian dari spark plug (busi) pada gas turbine engine
hanya dilakukan sekali saja ketika proses menyalakan engine. Setelah
itu api akan terus menyala di dalam ruang bakar dikarenakan bahan
bakar dialirkan (fuel) secara terus menerus bersamaan dengan udara
yang dikompresi. Untuk memudahkan Anda dalam memahami proses
ini, mari kita pahami proses kerja kompor gas yang digunakan untuk
memasak di rumah. Dimana pemantiknya hanya digunakan sekali saja,
yaitu pada awal kompor dinyalakan. Pemantik disini berfungsi sama
halnya dengan busi pada gas turbine engine.
SMK PENERBANGAN AERO DIRGANTARA
71