Page 2 - draft v warta.docx
P. 2
Edisi : Minggu, 1 Agustus 2021 Nomor : 31/2021
Warna Liturgi Hijau
“MEMELIHARA KESATUAN ROH”
( 2 Samuel 11:26-12: 13a; Mazmur 51:3-15; Efesus 4:1-16; Yohanes 6:24-35)
Memulai sebuah relasi dan ikatan barangkali lebih mudah jika dibandingkan dengan
mempertahankan ikatan kebersamaan, apalagi ketika ikatan merenggang karena tindakan yang
salah dan dianggap merusak relasi. Memelihara kesatuan Roh yakni fokus pada proses
pemeliharaan hidup dengan menghidupi ”spirit” pendampingan dan pengampunan sebagai anggota
keluarga Kerajaan Allah.
Perbuatan Daud mengambil Betsyeba, istri Uria prajuritnya dengan cara yang licik
merupakan tindakan yang “jahat” di mata Tuhan. (2 Samuel 11:27c) Demikian juga Betsyeba,
bersandiwara dalam kematian suaminya, dengan cara meratap duduk di tanah mengolesi
rambutnya dengan abu. Berkabung selama 7 hari. Setelah lewat masa berkabung Daud mengambil
Betsyeba sebagai istrinya. Tuhan mengutus mengutus Nabi Natan menyampaikan teguran dan
akibat yang akan ditanggungnya (ayat 1-13a) Kisah Daud dan Betsyeba menjadi contoh kesatuan
“roh” yang keliru. Sepakat untuk menjalani kecurangan bersama. Apa yang dilakukan Daud dan
Betsyeba mendatangkan murka Allah bagi keturunan berikutnya.
Daud setelah mendapatkan teguran dari Nabi Natan, maka ia sendiri harus menunjukan
pengakuan dosanya di tengah umat dalam peribadatan. Mazmur 51 dikenal sebagai permohonan
ampun yang sangat mendesak. Daud menerima ketika dirinya disalahkan dan merasa menyesal.
(ayat 1c-4) merupakan permohonan “belas kasih Allah” dan “mohon dosanya dibersihkan/tahir”
Pemazmur mengakui selama belum mengutarakan salahnya maka “dosanya selalu terbayang di
hadapanku” (ay 5b). Hidup yang diampuni memberikan daya yang baru dalam pengharapan dan
kerelaan diri untuk hidup di jalan Tuhan.
Paulus memberikan tekanan perihal “hidup sebagai orang yang dipanggil” oleh Allah
dalam mendapatkan keselamataan dalam Yesus Kristus. (Efesus 4:1): Memelihara relasi antar
jemaat (ayat 2), Memelihara kesatuan dengan roh kudus (ayat 3-6), Mempertahankan Iman akan
Yesus Kristus (ay 7-16), Memahami dan menerima karunia yang beragam untuk pelayanan
pemeliharaan iman (ay 11-14). “Pemeliharaan tubuh” sebagai pemeliharaan jemaat. Semua
didasari oleh sikap “kesadaran diri” untuk bertumbuh dan menumbuhkan persekutuan iman dalam
gereja-Nya.
Narasi Yohanes 6: 24-35 ini merupakan kelanjutan dari kisah mujizat Yesus memberi
makan 5000 orang pada bagian ini ditekankan tentang alasan-alasan yang mendasari seseorang
mengambil keputusan untuk mengikut Yesus dimanapun dan kemanapun DIA pergi. Mengikut
Yesus yakni untuk mendapatkan kehidupan yang kekal, melebihi makanan yang didapat dan
diperlukan sehari-hari. Kehidupan kekal yang diupayakan dengan bekerja “mempercayai kuasa
nama Yesus” sang sumber berkat. Memelihara relasi dengan Bapa, dilakukan dengan cara
mengimani kuasa Yesus dalam hidup keseharian dan orientasi pekerjaan kita selama di dunia.
Penyusun
SBD
2