Page 47 - MAJALAH MULIA EDISI MEI 2021 VERSI ONLINE_Neat
P. 47
tidak kemudian leha-leha. Semua
bergerak sesuai dengan pem-
bagian jadwal tugas harian. Ada
yang memasak nasi, mencuci pi-
ring dan perabotan dapur, ada
yang menyapu halaman, mushola,
hingga tangga dan gazebo seder-
hana yang ada di pesantren.
Menariknya, ada santri ber-
nama Abdul, masih TK namun ia
ternyata juga kebagian tugas ha-
rian. “Beginilah Ustadz, saya wa-
lau TK tidak boleh kalah dengan
kakak-kakak dalam amal sholeh,”
ungkapnya sembari senyum ba-
hagia.
“Semua santri kami beri tugas
agar tumbuh rasa tanggungjawab
dan juga karakter positif lainnya.
Biasa tugas digilir setiap harinya,
mulai dari yang memasak hingga
membersihkan halaman, musho-
la termasuk kamar tamu jika ada
yang berkunjung. Bahkan, kalau
ada kendala seperti air kran mati,
santri-santri ini sudah ada yang
bisa menyelesaikannya sendiri,”
tutur Ustadz Habib.
Dengan cara seperti itu, maka
pesantren ini tidak memerlukan
tenaga tambahan untuk urusan
kebersihan atau pun makan para
santri. Semua berangkat dan be-
rakhir dari kemampuan para san-
tri itu sendiri yang diarahkan dan
dikerahkan untuk berlatih mandiri.
Pemandangan itu terus ber- diri tidak saja membina pesant-
jalan setiap hari. Para santri se- ren yang ada di Desa Jaranguda,
lalu bahagia dan ceria. Sebagian Kecamatan Merdeka, Kabupaten
sudah tidak lagi terbebani de- Karo. Ia juga dalam beberapa hari
ngan keadaan dirinya yang tanpa setiap pekan harus mengurus pe-
orangtua. DIla di antaranya. “Ayah santren yang di Laugedang. Se-
dan ibuku telah tiada. Aku ingin buah pesantren yang didirikann-
menjadi dokter dengan belajar di ya di tepi hutan di lokasi yang ter-
pesantren,” ucapnya optimis. bilang cukup jauh dari keramaian
Ustadz Habibullah Lubis sen- penduduk biasanya.*/Herim
Ramadhan 1442/Mei 2021 | MULIA 43