Page 12 - MAJALAH MULIA EDISI MEI 2021 VERSI ONLINE_Neat
P. 12

JENDELA UTAMA





            bun itu dengan pohon-pohon kor-     buatnya tenggelam. Lupa diri. Tak
            ma  dan  di  antara  kedua  kebun   peduli dengan nasihat orang lain.
            itu Kami buatkan ladang. Kedua         Tapi sayang, sekali lagi, itu
            buah kebun itu menghasilkan         semua tak menjadikan dirinya lan-
            buahnya, dan kebun itu tiada        tas bahagia dengan harta terse-
            kurang buahnya sedikitpun, dan      but.  Ia  justru  celaka  gara-gara
            Kami alirkan sungai di celah-celah   pekerjaannya. Ia binasa sebab ke-
            kedua kebun itu, dan dia mempu-     bun yang melalaikan itu. Nasihat
            nyai kekayaan besar.” (Al-Kahfi     seolah tak mempan dalam kondisi
            [18]: 32-34).                       seperti itu. Ibarat, lupa daratan, ia
               Siapa yang tak ingin mempu-      tak tahu kakinya sedang berpijak
            nyai kebun seperti itu? Lahannya    dimana.
            luas. Ada banyak tanaman. Silih        “Kawannya (yang Mukmin)
            berganti pohon-pohon itu ber-       berkata kepadanya, sedang dia
            buah. Buahnya lebat. Pemandan-      bercakap-cakap       dengannya:
            gannya indah. Ada sungai yang       Apakah  kamu  kafir  kepada  (Tu-
            mengalir di tengah kebun. Intinya,   han) yang menciptakan kamu
            harta bendanya melimpah. Apap-      dari tanah, kemudian dari setetes
            un dipunyai dan bisa dimilikinya    air mani, lalu Dia menjadikan
            dengan harta yang banyak itu.       kamu seorang laki-laki yang sem-
               Tetapi, apakah dia bahagia?      purna?” (Al-Kahfi [18]: 37).
            Ternyata  tidak.  Hidupnya  ten-       Sahabat  itu terus  menasihat-
            teram?  Belum tentu juga. Iya,      inya, “Dan mengapa kamu tidak
            harta yang banyak rupanya bu-       mengatakan waktu kamu mema-
            kan  jaminan  kebahagiaan  atau     suki kebunmu “MasyaAllah, laa
            ketenangan hidup. Orang seperti     quwwata illaa billah (sungguh
            itu kadang terlihat hebat di mata   atas kehendak Allah semua ini
            manusia. Merasa lebih baik dari     terwujud, tiada kekuatan kec-
            orang lain.  Padahal nyatanya,  ia   uali dengan pertolongan Allah).
            hanya menutupi kegelisahan den-     Sekiranya kamu anggap aku leb-
            gan kesombongannya.                 ih sedikit darimu dalam hal har-
               “Maka ia berkata kepada          ta dan keturunan.” (Al-Kahfi [18]:
            kawannya (yang Mukmin) keti-        39).
            ka bercakap-cakap dengan dia:          Iya, inilah kunci kebahagiaan
            Hartaku lebih banyak dari pada      itu. Inilah syarat ketenangan hati
            hartamu dan pengikut-pengikutku     yang ditawarkan oleh sahabat
            lebih kuat.” (Al-Kahfi [18]: 34).   pemilik kebun tersebut. Libatkan
               Begitulah, manusia yang dilan-   Allah dalam setiap urusanmu.
            da mabuk harta. Alih-alih memikir-  Jangan pernah lalai atau melupa-
            kan ajaran agama.  Terkadang di-    kan Allah. Jika ingin bahagia, ingat
            rinya pun tak lagi peduli dengan    Allah selalu. Jangan pernah takut
            urusan keluarga  atau manusia di    untuk berbagi. Ada Allah yang se-
            sekelilingnya. Harta benda mem-     lalu menolong.*



             8   MULIA | Ramadhan 1442/Mei 2021
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17