Page 11 - SD_Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 11
merasa sepi semenjak ibunya meninggal. Bukannya Remandung Nipis tidak
memperhatikan, melainkan Ahwanda tidak mau memberatkan dan menjadi
beban pikiran bagi adik perempuan satu-satunya itu.
Mendengar pernyataan yang disampaikan Remandung Nipis, Raja
Magedi tertegun. Sebenarnya ia yang lebih prihatin akan keadaan anak laki-
lakinya itu.
“Ayah mengerti kamu, Ahwanda. Tapi kamu juga jangan terlalu
cengeng! Kamu itu laki-laki! Sabar! Ayah akan cari jalan keluarnya. Insyaallah
bisa!”
Mendengar janji ayahnya, Ahwanda merasa mendapatkan kekuatan
yang luar biasa.
4