Page 33 - Modul MP
P. 33

Materi Pelatihan Dasar 1 - Modul Kebijakan PIS-PK
                    PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN



               Dari hasil kunjungan keluarga yang dilakukan Puskesmas dapat memanfaatkan raw data
               individu  sebagai  basis  data  di  wilayah  kerjanya.  Puskesmas  memperoleh  basis  data
               menurut nama dan alamat  (by name by adress) untuk perencanaan intervensi lanjut,
               data sasaran riil sebagai sasaran SPM, dan untuk melengkapi analisis data program serta
               mengaitkan  capaian  PIS-PK  dengan  capaian  program,  misalnya  apakah  terjadi  miss
               opportunity (contoh capaian persalinan di Fasyankes dengan capaian HbO dan IMD yang
               tidak sinkron pada hal memiliki sasaran sama).

               Berdasarkan  hasil  evaluasi  implementasi  PIS-PK  di  Puskesmas,  belum  seluruh
               Puskesmas memanfaatkan raw data, karenanya, dilakukan pengembangan tools yang
               mempermudah Puskesmas dalam melakukan analisis  raw data. Aplikasi KS versi 2.0
               memiliki menu crosstab yang dapat mengolah raw data dan melakukan tabulasi silang.
               Untuk keperluan analisis data, Puskesmas dapat mengupload raw data dengan format
               csv (comma delimited) dan memilih variabel yang akan disandingkan secara online.

               Selain menggunakan fitur  crosstab, terdapat alternatif pengolahan data  secara offline
               menggunakan Instrumen Analisis Raw data PIS-PK (INARATA) dalam bentuk excel yang
               dapat  menghasilkan  informasi  untuk  perencanaan  secara  evidence  based  (berupa
               sasaran riil program/intervensi lanjut maupun SPM) serta dapat menampilkan mapping
               wilayah kerja. Instrumen ini dapat diunduh melalui link bit.ly/INARATA_PIS-PK pada link
               tersebut telah dilengkapi buku petunjuk serta video tutorial pemanfaatannya.

               Disamping itu, telah dikembangkan syntax untuk analisis raw data menggunakan SPSS.
               Puskesmas mengexport data dan menjalankan syntax SPSS yang telah disiapkan.

               Data  PIS-PK  dapat  diperkaya  dengan  data  program  di  luar  12  indikator  yang  dimiliki
               Puskesmas dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk sinkronisasi
               datanya.  Data  yang  sudah  diolah  harus  digunakan  untuk  mengidentifikasi  dan
               menganalisis masalah-masalah  kesehatan  di  tingkat  keluarga,  tingkat  desa/kelurahan
               dan tingkat kecamatan dan atau Puskesmas. Sehingga intervensi lanjut bisa dilakukan di
               tingkat  keluarga,  tingkat  kelompok  dan    di  tingkat  wilayah  dalam  bentuk  pendekatan
               wilayah

               Intervensi  lanjut  yang  dilaksanakan  merupakan  kegiatan  program  namun
               pelaksanaannya menitikberatkan pada integrasi lintas program,. Contoh pada indikator
               TB Paru, yaitu ditemukan suspek TB pada kunjungan keluarga, dimana terdapat peran
               intervensi lanjut masing-masing program yang dilakukan secara terintegrasi, yaitu antara
               petugas Perkesmas, petugas TB, petugas kesehatan lingkungan dan petugas gizi seperti
               pada gambar berikut.









                                                                            Pelatihan Manajemen Puskesmas | 31
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38