Page 14 - Sanitasi Hygiene Rambut
P. 14
mekanik; kesadahan air dan bahan utama yang akan dibersihkan,
misalnya: terbuat dari logam, gelas atau keramik.
1) Bahan pembersih kimia
Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini dapat membantu
proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya
menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap
tersuspensi.
Sifat-sifat bahan pembersih kimia antara lain: larut dalam air, bila
dicampur dengan air mudah menyatu; dapat diukur, adanya label
aturan dosis pemakainnya yang jelas dan mudah dimengerti; tidak
beracun, tidak lengket dan tidak korosif; ekonomis, artinya harganya
tidak mahal namun berkualitas; stabil dalam penyimpanan, artinya
bila bahan pembersih tersebut disimpan dalam jangka waktu
lama, tidak mengalami perubahan warna, bau, dan bentuk; larut
dalam air; mengurangi tegangan permukaan air/bahan pembasah;
sebagai pelembut air dengan cara mengendapkan ion-ion
(kalsium dan magnesium), sebagai pengelmusi, mendispersikan
dan mensuspensikan lemak dan minyak.
Bahan pembersih kimia antara lain: Ditergen; Sabun; Pengkilap
(polishes); Pelarut (solvent); Asam/Acid; Basa/Alkali; Amoniak,
Penghilang bau (Deodorizer); Pembersih logam (Metal Cleaner);
Multi Purpose Cleaner; Abrasive dan Disinfectant
2) Bahan pembersih nabati
a) Parutan ampas kelapa, untuk membersihkan lantai (menyerap
debu-debu halus yang sukar dibersihkan jika hanya menggunakan
sapu)
b) Garam: digunakan untuk mengelupas kotoran dan noda yang
menempel pada peralatan masak dan segera bilas dengan air
biasa. Garam dapat digunakan untuk membersihkan saluran
pipa yang tersumbat dan sebagai bahan penggosok (abrasif).
c) Borax: termasuk zat pembersih lantai yang ampuh dan untuk
mencuci pakaian. Dalam penggunaannya harus berhati-hati.
20 Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Kecantikan Rambut
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)