Page 28 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 28
SECEPAT KILAT
Cily Meilisa Do Kadir
Hii. Sedikit cerita tentang 3 tahun SMA yang didengar cukup lama
tetapi terasa secepat kilat, kenapa secepat kilat? Ya gimana ga secepat kilat baru
aja kemarin rasain mpls eh sekarang sisa beberapa bulan aja udah lulus. Tapi3
tahun ini juga punya cerita yang bahagia, dan ada sedihnya juga.
Pertama masuk SMA, pendaftaran saya bersama teman-teman SMP saya
sekitaran tiga orang kami mendaftar SMA dengan memilih SMA 8 sebagai
pilihan pertama kami, takut banget ga keterima di SMA 8 tapi terus usaha
sampai salah satu teman yang selesai daftarnya hari ke-2 rasanya lega banget
udah selesai tinggal dengerin hasilnya. Selang beberapa hari kami keterima di
SMA 8 tersebut akhirnya masuk di SMA 8 KOTA TERNATE, sekolah yang
dimana orang-orangnya tu pintar-pintar tapi alhamdulilah bisa keterima. Tapi
sayangnya, kami berempat yang daftar bersama-sama kemarin hanya tiga orang
yang sekelas yaitu di kelas X-IPS 1 dan satunya lagi di X-MIPA 1 pisahnya kita
karna kelas ga buat kita untuk tidak akur walaupun kadang-kadang sibuk sama
teman kelas masing-masing.
Pertama saya masuk ke kelas X-IPS 1 hanya memiliki teman sekitaran
5-6 orang yang dimana ada teman SD-SMP yang ternyata satu kelas di SMA,
nama kelas kami yaitu UNESCO (united socialone). Kami pertama kali
siswa-siswinya berisi sekitaran 38 orang sampai dimana teman-teman yang
lain pindah ke MIPA dan kami hanya tersisa beberapa saja yaitu 36 siswa-
siswi, kami sedikit sedih karna udah cukup kenal juga sama mereka walaupun
belum ketemu karna waktu itu pertemuaannya masih lewat class room tapi
setelah meredahnya virus corona kami diinformasikan untuk masuk tetapi
dibagi shift dan per kelasnya hanya terisi 20 orang. Sampai pada waktu udah
bisa untuk gabun gsemuanya.
Banyak cerita di kelas 10 yang kami sama-sama lalui yang ga bisa untuk
diceritain, sampai dimana teman kami yang asalnya dari depok dia harus
pindah karena tugas sang ayah, namanya rara kami kehilangan 1 teman yang
biasanya membuat kami juga menjadi kompak, dia yang sering ajak kami
sekelas ke tempat-tempat wisata yang ada di ternate, kehilangan dia yang harus
pindah membuat kami sedih sampai dimana kami sekelas telah
menyelesaikan PAS hari terkahir ketemu rara di sekolah. Tapi sebelumnya kami
udah siapin hadiah untuk kenangan-kenangan untuk rara nanti di depok kami
sekelas kasih di hari sabtu tepatnya selesai PAS banyak yang nangis karna
pindahnya rara selanjutnya kami sekelas foto bersama dan ada wali kelas juga
16