Page 49 - E- Modul Sel Volta Berbasis Green Chemistry
P. 49
8. Jawaban C
Sel volta: berawal dari reaksi kimia (reduksi oksidasi) yang mengakibatkan
aliran elektron dari anoda ke katoda. Aliran tersebut nantinya akan
menghasilkan kuat arus listrik – yang mana dalam peristiwa ini terjadi
perubahan energi kimia menjadi listrik.
Sel elektrolisis: berawal dari sel yang dialiri arus listrik, menyebabkan aliran
elektron dari power supply menuju katoda, sehingga aliran elektroda
menjadi bermuatan negatif. Akibatnya, ion positif dalam cairan elektrolit
akan bergerak mendekati katoda kemudian mengalami reduksi.
Selanjutnya, ion negatif akan bergerak menuju anoda dan mengalami
oksidasi. Dalam peristiwa ini, energi listrik akan berubah menjadi energi
kimia.
9. Jawaban B
Penyelesaian secara matematis dengan permisalan dan nilai E° acuan relatif.
Dimisalkan Cu (aq) → Cu(s) ; E° = 0 Volt
2+
2+
Zn(s) → Zn (aq) + 2e– ; E° = +1,10 Volt
2+
Pb(s) → Pb (aq) + 2e– ; E° = +0,47 Volt
Cu(s) → Cu (aq) + 2e– ; E° = 0 Volt
2+
Semakin kecil potensial oksidasi maka sifat reduktornya semakin rendah,
sebaliknya semakin besar potensial oksidasi maka sifat reduktornya semakin
tinggi.
Urutan sifat reduktor dari yang tertinggi hingga terendah: Zn > Pb > Cu
10. Jawaban D
Sel Volta merupakan sel elektrokimia dimana energi kimia (reaksi redoks)
diubah menjadi energi listrik. Sehingga pada anoda terjadi terjadi reaksi
oksidasi dan pada katoda terjadi reaksi reduksi.
Pada sel volta anoda merupakan elektroda negatif sehingga bilangan Eo lebih
kecil daripada katoda yang merupakan elektroda positif sehingga
mempunyai Eo lebih besar.
Pernyataan yang benar adalah :
Timah merupakan katoda, sedangkan Aluminum merupakan Anoda.
Potensial sel adalah
E° sel = E°reduksi- E° Oksidasi
E° sel = -0,14 – (-1,66) = 1,52
Reaksi sel adalah 2Al + 3Sn → 3Sn + Al 3+
3+
Anoda : 2Al → Al + 3e
Katoda : 3Sn + 2e → 3Sn
2+
49