Page 5 - e-modul tahfiz Al-qur'an Yassara
P. 5

Al-khaisyum (rongga hidung)


           Huruf  yang  berasal  dari  rongga  hidung  adalah  huruf-huruf    ketika

           ghunnah, yaitu ّم dan  ن dengan syarat wajib bertasdit.
                                                        ّ




     Mad (tanda panjang)



            Mad artinya adalah panjang, yang mana secara istilah mad artinya


           membaca panjang pada huruf yang ada pada al-qur’an dikarenakan

           bertemu  dengan  beberapa  huruf  mad  seperti  (ي  )  (  و)  (  ا)  ,  dengan


           panjangnya tergantung pada ketentuan mad itu sendiri. Secara umum


           bacaan mad terbagi menjadi 2 macam, yaitu:


                  Mad thabi’i


           Mad thabi’i yaitu mad yang terjadi apabila:


           a.Alif setelah huruf berbaris fathah, ( ﺎ َ ﺳ)


           b.Ya sukun setelah huruf berbaris kasrah, (ﻲ ِ ﺳ )
                                                                                                  ْ
           c.Wauw sukun setelah huruf berbaris dhammah, (ْﻮ ُ ﺳ)

           Cara membacanya adalah harus dengan memanjangkannya 2 harkat


           atau disebut juga dengan 1 alif.


                  Mad far’i


           Far’i  secara  bahasa  artinya  cabang,  secara  istilah  mad  far’i  berarti


           hukum tabahan dari mad asli (sebagai hukum asal) yang disebabkan

           oleh hamzah atau sukun. Mad far’i ada 5 macam:


           a.Mad  wajib  mutthashil,  yaitu  mad  yang  terjadi  apabila  mad  thabi’i


           bertemu  dengan  huruf  hamzah  (ء)  pada  satu  kalimat.  Untuk


           membacanya wajib dipanjangkan selama 5 harakat atau 2,5 alif.


           b.Mad jaiz munfasil, yaitu mad yang terjadi jika maad thabi’i bertemu


           dengan  hamzah,  namun  hamzah  tersebut  berada  pada  kalimat  lain


           atau dalam 2 kalimat. Untuk membacanya wajib dipanjangkan selama

           5 harkat sama seperti mad wajib muttashil atau boleh juga 2 harkat


           seperti mad thabi’i.


           a.Mad lazim musaqqal kilmi, yaitu mad yang terjadi jika mad tahbi’i


           bertemu  dengan  huruf  bertsdit  pada  satu  kata.  Cara  membacanya


           adalah dengan wajib dipanjangkan selama 6 harkat atau 3 alif.


           b.Mad  aridh  lisukun,  yaitu  mad  yang  terjadi  jika  mad  thabi’i  berada

           pada           waqaf              (tempat              berhenti).               Cara            membacanya                       adalah


           dipanjangkan  boleh  selama  2  harkat,  4  harkat,  maupun  6  harkat.



           Contoh : ﻢﻴِﻠَﻋ
                               ْ
           c.Mad  iwadh,  yaitu  mad  yang  dibaca  jika  terdapat  fathatain  pada


           waqaf  (tempat  berhenti).  Cara  membacanya  adalah  dengan


           memanjangkan selama 2 harkat seperti mad thabi’i. Contoh : <=  ﺎ ً ﻤﻴﻟا


           ﺎ َ ﻤﻴﻟا
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10