Page 15 - E-MODUL_1022_I KOMANG SUDARMA_5A PE
P. 15

bahasa Inggris (bagi generasi pasca bahasa Belanda) sama dengan "the Purwokerto
                      Mutual  Loan  and  Savings  Bank  for  Native  Civil  Servants".  Para  pegawai

                      (punggawa)  pemerintah  colonial  Belanda  biasa  disebut  "pinyiayi  ",  sehingga
                      banknya  disebut  sebagai  "bank  pinyiayi".  "Gebrakan"  Patih  Wiriaatmadja  ini

                      mendapat  dukungan  penuh  Asisten  Residen  Purwokerto  E.  Seburg,  atasan  sang

                      Patih.  (Sumber:  Penjelasan  dari  Ir.  Hadianto  Martosubroto,  M.Sc.,  Ketua
                      Perkumpulan 'trah' Raden Ariwiraatmadja, Jakarta, 1995).

                         Tidak  lama  kemudian,  E.  Sicburg  diganti  oleh  WPD  de  Wolf  van  Westerode
                      yang  baru  datang  dari  negeri  Belanda,  dan  ingin  mewujudkan  cita-  citanya

                      menyediakan  kredit  bagi  petani  melalui  konsep  koperasi  Raiffeisen.  Koperasi
                      tersebut  adalah  koperasi  kredit  pertanian  yang  dicetuskan  Friedrich  Wilhelm

                      Raiffeisen, Jerman, dan dipelajari de Wolf van Westerrode selama ia cuti di negeri

                      itu.  De  Wolf  van  Westerrode  memperluas  lingkup  dan  jangkauan  "De
                      Poerwokertoshe  Hulp  en  Spaarbank  der  Inlandsche  Hoofden"  sampai  ke  desa-

                      desadan mencakup pula kredit pertanian, sehingga pada tahun 1896 berdirilah “De

                      Poerwokertosche Hulp, Spaar enLandbouw Creditbank” atau Bank Simpan Pinjam
                      dan Kredit Pertanian Purwokerto. Dalam rangka pelaksanaan Bank Simpan Pinjam

                      dan Kredit Pertanian tersebut  skaligus  sebagai  perwujudan  gagasan pembangunan
                      koperasi,  maka  didirikanlah  Lumbung-Lumbung  Desa  di  perdesaan  Purwokerto.

                      Lumbung  Desa  adalah  lembaga  simpan-pinjam  para  petani    dalam  bentuk  bukan
                      uang, namun in-natura (simpan padi, pinjam uang). Maklum, satu abad yang silam

                      uang (tunai) terambat langka di pedesaan.

                         Dari  uraian  di  atas  jelaslah  bahwa  Patih  Wiriaatmadja  telah  mendirikan  "De
                      Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden" alias "bank priayi"

                      pada tahun 1895. Kemudian pada tahun 1896, atas prakasa de Wolf van Westerrode
                      berdirilah  "De  Poerwokertosche  Hulp,  Spaar  en  Landbouwcredit  Bank"  beserta

                      "Lumbung-Lumbeng  Desa"-nya.  Namun,  benarkah  bank  priyayi  serta  Lumbung-
                      Lumbung Desa merupakn Perintis koperasi?

                         Perlu  diingat  bahwa  Indonesia  baru  mengenal  perundang-undangan  koperasi

                      pada  tahun  1915,  yaitu  dengan  diterbitklannya  “Verordening  op  de  Cooperative
                      Vereninging",  Kononklijk  besluit  7  April  1915,  Indisch  Staatsblad  No.  431.

                      Peraturan  tersebut  tidak  ada  bedanya  dengan  Undang-Undang  Koperasi  Negeri





                                                                                                      9
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20