Page 83 - AKIDAH AKHLAK_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 83

KISAH KETEGASAN DAN KEBERANIAN UMAR BIN KHATTAB R.A.

                           Umar bin Khattab ra. memang sudah dikenal memiliki ketegasan dan keberanian
                    yang luar biasa sejak muda (sejak sebelum masuk Islam). Ketika beliau memeluk agama

                    Islam  ketegasan  dan  keberaniannya  digunakan  untuk  membela  Islam  dan  Rasulullah

                    Saw.  Beliau  sangat  berani  apabila  mendapat  serangan  dari  orang-orang  Quraisy.
                    Keberanian  Umar  ditunjukan  ketika  beliau  dan  kaum  muslimin  ingin  hijrah  dari

                    Mekkah ke Madinah. Saat itu semua umat muslim hijrah dengan sembunyi-sembunyi,
                    tetapi Umar tidak melakukannya dengan terang-terangan.


                           Disebuah  lembah  beliau  dihadang  oleh  kaum  kafir.  Lalu  didatanginya    para

                    pemuka Quraisy sambil berkata : “Siapa yang ingin ibunya mati nelangsa, anaknya jadi
                    yatim, dan istrinya menjadi janda, maka silahkan menghadapi aku di balik lembah ini,

                    dengan syarat tidak ada seorangpun yang menyertainya”. Perkataan Umar didengar oleh
                    para pemuka Quraisy.


                           Setelah  kejadian  itu  kaum  kafir  Quraisy  tidak  berani  menghalangi  dan

                    menghadang  beliau  lagi  untuk  hijrah  ke  Madinah.  Maka  lancarlah  perjalanan  hijrah
                    Umar bin Khattab r.a.


                    KISAH UMAR BIN KHATTAB R.A. YANG BIJAKSANA
                           Diriwayatkan  dalam  sebuah  kisah  ada  seseorang  (sebut  saja  namanya  Fulan)

                    telah mendatangi sahabat Umar bin Khattab  ra. Seseorang tersebut menghadap Umar

                    bin Khattab hendak mengadukan masalah yang sedang dihadapi perihal perangai buruk
                    istrinya. Sesampai ke rumah yang dituju orang itu menanti Umar bin Khattab di depan

                    pintu. Ketika  itu ia mendengar istri Umar bin Khattab mengomeli dirinya, sementara
                    Umar    sendiri  hanya  diam  saja  tanpa  bereaksi.  Orang  itu  bermaksud  balik  kembali

                    sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:
                           ”Keadaan Amirul mukminin saja begitu, bagaimana halnya  dengan diriku”

                           Bersamaan  itu  Umar  bin  Khattab  keluar.  Pada  saat  melihat  orang  itu  hendak

                    kembali beliau memanggilnya, seraya berkata:
                           ”Ada keperluan penting?”

                            ”Amirul mukminin, kedatanganku ini sebenarnya hendak mengadukan perihal
                    istriku yang suka memarahiku. Aku mendengar istri tuan sendiri berbuat serupa, maka

                    aku  bermaksud  kembali.  Aku  malu,  tuan  Amirul  Mukminin.”Dalam  hatiku  berkata  :










               AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS 7                                                       75
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88