Page 229 - AKIDAH AKHLAK_MTs_KELAS_VIII_KSKK_2020
P. 229

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tutuplah pintu-pintu -di dinding masjid- kecuali pintu

               Abu  Bakar.  Imam  Bukhari  berkata,  dari  Abu  Sa’id  al-Khudri  radhiyallahu’anhu,  beliau
               berkata:  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wa  sallam  berkhutbah  kepada  para  sahabat:

               “Sesungguhnya Allah memberikan tawaran kepada seorang hamba; antara dunia dengan apa
               yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu lebih memilih apa yang ada di sisi Allah.”

                      Abu Sa’id berkata: “Abu Bakar pun menangis. Kami merasa heran karena tangisannya.
               Tatkala  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wa  sallam  memberitakan  ada  seorang  hamba  yang

               diberikan  tawaran.  Ternyata  yang  dimaksud  hamba  yang  diberikan  tawaran  itu  adalah

               Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wa  sallam.  Memang,  Abu  Bakar  adalah  orang  yang  paling
               berilmu  di  antara  kami.”    Kemudian  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wa  sallam  bersabda,

               “Sesungguhnya  orang  yang  paling  berjasa  kepadaku  dengan  ikatan  persahabatan  dan

               dukungan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengangkat seorang Khalil -
               kekasih  terdekat-  selain  Rabb-ku  niscaya  akan  aku  jadikan  Abu  Bakar  sebagai  Khalil-ku.

               Namun, cukuplah -antara aku dengan Abu Bakar- ikatan persaudaraan dan saling mencintai
               karena Islam. Dan tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di [dinding] masjid ini kecuali

               pintu Abu Bakar.” Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, di Kitab
               Fadha’il ash-Shahabah (lihat Syarh Nawawi Juz 8 hal. 7-8).

                      Berikut ini pelajaran-pelajaran yang bisa dipetik dari hadis di atas:

               1.  Hadis ini mengandung keistimewaan yang sangat jelas pada diri Abu Bakar ash-Shiddiq
                   radhiyallahu’anhu  yang  tidak  ditandingi  oleh  siapapun  di  antara  para  sahabat.  Hal  itu

                   disebabkan  beliau  berhak  mendapat  predikat  Khalil  -kekasih  terdekat-  bagi  Nabi
                   shallallahu ‘alaihi wa sallam kalaulah bukan karena faktor penghalang yang disebutkan

                   oleh Nabi di atas.
               2.  Abu Bakar radhiyallahu’anhu mengetahui bahwa seorang hamba yang diberikan tawaran

                   tersebut adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh sebab itu beliau pun menangis

                   karena  sedih  akan  berpisah  dengannya,  terputusnya  wahyu,  dan  akibat  lain  yang  akan
                   muncul setelahnya.


               3.  Para ulama itu memiliki pemahaman yang bertingkat-tingkat. Setiap orang yang lebih tinggi
                   pemahamannya maka ia layak untuk disebut sebagai a’lam (orang yang lebih tahu).


               4.  Hadis  ini  mengandung  motivasi  untuk  lebih  memilih  pahala  akhirat  daripada  perkara-
                   perkara dunia (lihat Fath al-Bari [7/19])

               5.  Hendaknya seorang berterima kasih kepada orang lain yang telah berbuat baik kepadanya
                   dan menyebutkan keutamaannya (lihat Fath al-Bari [7/19]).







               AKIDAH AKHLAK KELAS VIII                                                                221
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234