Page 163 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 163

MARI MEMBACA MATERI PENGURUSAN JENAZAH

                    DENGAN CERMAT!

                 A.  PENGURUSAN JENAZAH


                     Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kewajiban terhadap jenazah muslim, maka
                     kita harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan perlakuan terhadap orang yang

                     baru  meninggal  dunia.  Orang  yang  menyaksikan  peristiwa  meninggalnya  seseorang,
                     hendaklah melakukan hal-hal sebagai berikut:

                     1.  Memejamkan  matanya  sampai  tertutup  rapat.  Jika  matanya  terbuka,  hendaklah  ia

                        menyebutkan kebaikan, mendoakan dan memintakan ampun atas dosa-dosanya. Hal
                        ini berdasarkan hadis Rasullulah Saw.:

                                                             ْ


                                    لاﻤﻟا نإﻓ اريﺧ اﻮﻟﻮﻗو حورﻟا ﻊبتﻳ رﺼبﻟا نإﻓ رﺼبﻟا اﻮﻀﻤﻏأﻓ ﻢﻛاتﻮﻣ ﻢترﻀﺣ اذإ
                          ﻦﻣؤت ةﻜئ     ْ  َّ      ً ْ             ُْ               ْ  َّ             ْ        ْ      ْ       ْ   ْ ْ




                                                                                           ْ


                                                                                         ْ     ْ
                                                                         )ﻪﺟاﻣ ﻦبا ﻩاور(       تيبﻟا ﻞهأ لاﻗ اﻣ ىلﻋ
                         Artinya:  ”Apabila  kamu  menghadapi  orang  mati  hendaklah  kamu  pejamkan
                         matanya  karena  sesungguhnya  mata  itu  mengikuti  ruh.  Dan  hendaklah  kamu
                         mengucapkan yang baik, maka sesungguhnya ia Malaikat mengamini menurut apa
                         yang diucapkan oleh keluarganya (HR. Ibnu Majah).
                     2.  Mulutnya dikatupkan dengan mengikatkan kain dari dagu sampai kepala.
                     3.  Melenturkan sendi-sendi dalam tubuhnya dengan perlahan.
                     4.  Tangannya disedekapkan di atas dada dan kaki diluruskan.
                     5.  Tinggikan lantai jenazah dari lantai biasa dan dihadapkan ke kiblat.

                     6.  Menutup  seluruh  badannya  dengan  kain  sebagai  penghormatan  kepadanya  dan

                        supaya tidak terbuka auratnya. Sebagaimana hadits:

                                                                                          َّ
                                                      ْ

                                                                                                  َّ
                                                                                                        ْ ْ



                                                 )ىرا ﺨب  ا ﻟ   ﻩاور    (   ةربﺣ  ٍ دربب ىجﺳ ىفﻮت نيﺣ      ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟا ىلﺻ ﻪﻠﻟا لﻮﺳر نأ ﻪترب   ﺧأ
                                                 ٍ




                        Artinya: “Sesungguhnya ketika Rasulullah SAW wafat, beliau ditutup dengan kain
                        bergaris.”(HR. Al-Bukhari).

                     7.  Keluarga  jenazah  hendaklah  dengan  segera  membayar  hutang-hutangnya  (jika  ia
                        memiliki hutang), sebagaimana sabda Rasulullah Saw.:
                                                                                      ْ   ٌ   َّ
                                                                                                  ْ ْ
                                                                                                         ْ
                                                                             ْ   َّ
                                                                        ْ



                                                        )ىﺬﻣرتﻟا ﻩاور( ﻪﻨﻋ ى ضﻘﻳ ىتﺣ ﻪﻨﻳﺪب ةﻘﻠﻌﻣ ﻦﻣؤﻤﻟا ﺲﻔﻧ


                        Artinya:  “Roh  orang  mukmin  digantungkan  pada  hutangnya  sehingga  hutang  itu
                        terbayar.” (HR. Tirmizi).

                     8.  Menyebarluaskan berita kematiannya kepada kerabat dan handai taulan.
                                                      FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX 147
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168